#ProyekLogoBawaslu: Kartu Suaranya Warna MERAH euy…

Meski demikian, logo baru itu sedikit berbau kontroversi menurut pandangan pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno. Adi mempertanyakan, urgensi peluncuran dibalik kinerja Bawaslu yang kerap dianggap tidak optimal.

“Selama ini kan Bawaslu ini La Yamutu Wala Yahya (tak hidup dan tak mati). Ada, tapi tiada, perannya nyaris tak terasa. Dibalik kinerja yang dianggap Layamutu Wala Yahya itu, Bawaslu malah sibuk ngurus soal pergantian logo,” timpal Adi, Selasa (19/9) lalu.

Menurut Adi, Bawaslu seharusnya fokus terhadap persiapan Pilkada Serentak 2018. Termasuk Pilpres 2019. Terutama dalam menyiapkan petugas pengawas guna menghadapi Pilpres 2019.

“Mestinya Bawaslu lebih fokus bagaimana meningkatkatkan kapasitas pernonelnya, guna menghadapi pemilu serentak 2019. Bukan malah sibuk mengurus hal tehnis yang tak substansial,” sesal Adi.

Pergantian Logo Bawaslu, kata Adi, tidak terlalu mendesak. Selain itu, pergantian logo juga bisa dilakukan kapan saja. Sementara itu, ada hal lain yang lebih mendesak dan seharusnya jadi skala prioritas Bawaslu.

“Yang paling mendesak adalah bagaimana Bawaslu mempersiapkan diri menghadapi pemilu serentak 2019. Karena cukup njlimet dan butuh persiapan serius. Kita ingin Bawaslu ini keliatan taring dan bunyinya. Bukan sebatas seremonial saja tanpa eksekusi,” demikian Adi. (kl/rmol)