Ramai Ribut Kapal China, Tapi Diam Saat Kekayaan Bangsa Dirampok Asing ?

Eramuslim – Beragam narasi yang belakangan muncul di ruang publik menjadi kegelisahan tersendiri bagi Ketua Umum Partai Rakyat Demokratik, Agus Jabo Priyono.

Dewasa ini, kata Agus, bangsa Indonesia seakan sudah kehilangan pegangan dan tujuan dalam bernegara.

Ia mencontohkan adanya narasi saling menyalahkan dalam bencana alam yang tengah menimpa Tanah Air.

“Dalam menghadapi bencana, mestinya kita fokuskan energi untuk bergotong royong, bahu-membahu, serta berempati. Tetapi yang terjadi justru ribut, caci-maki, saling menyalahkan, debat istilah yang tidak penting,” kata Agus dalam keterangan tertulisnya kepada redaksi, Senin (6/1).

Menurutnya, hal itu sudah jelas-jelas jauh dari kepribadian Indonesia sebagai sebuah bangsa yang besar.

Hal lain yang tak kalah penting adalah sikap masyarakat dalam menghadapi pelanggaran pemerintah komunis China di wilayah kedaulatan Indonesia di Laut Natuna Utara.

“Sungguh sangat naif. Kita ribut karena wilayah kita dilanggar oleh negara lain, seperti masuknya kapal-kapal China ke perairan Natuna. Sedangkan di dalam negeri kita sendiri saja banyak yang diambil dan dirampok (oleh asing), tetapi kita diam saja seribu bahasa,” tegasnya.

Melihat kecenderungan ini, ia beranggapan bahwa bangsa Indonesia sudah benar-benar kehilangan sosio nasionalisme dan sosio demokrasi, sebagai landasan membangun bangsa merdeka serta prasyarat utama menuju keadilan serta kemakmuran.

Dengan saling mencaci, jelasnya, Indonesia seakan belum menjadi bangsa yang beradab, bangsa yang satu nasib satu tujuan.