Santri Tutup Telinga Saat Dengar Musik, Gus Nadir: Jangan Dicap Taliban, Mereka Jaga Hafalan Alquran

Gus Nadir menilai, ada juga yang enggan mendengarkan musik karena sedang menjaga hafalan Alqurannya.

“Bagi yang bilang haram, mendengarkannya dianggap berdosa dan bisa membuat hafalan Quran menjadi lupa. Bagi yang bilang boleh, mendengarkan musik dapat melalaikan untuk murajaah (mengulang hafalan Alquran-red).

Gus Nadir menilai belum tentu, para santri itu menghukum musik itu haram. Bisa saja mereka enggan mendengar musik karena sedang menjaga hafalan Alquran. Sebab musik bisa melalaikan hafalan.

“Karena hafalan memang mesti dijaga dan diulang-ulang terus. Jadi belum tentu semua santri yang gak mau dengar musik karena sedang menghafal Quran itu akibat menganggap musik haram,” ujarnya

Lebih lanjut dia mengatakan, sikap para santri di video yang menutup telinganya itu bagus. Mereka tidak ngamuk atau memaksa musik dimatikan.

“Justru disana terlihat toleransi ustad dan santri untuk memilih menutup telinga dan menjaga diri ketimbang memaksakan paham mereka dengan cara kekerasan,” katanya.

“Bukankah esensi toleransi ada di sana? Jadi jangan buru-buru mengaitkan mereka dengan paham Islam garis keras hanya karena mereka berbeda pemahaman,” pungkasnya. (dal/fin)