Soal Jerinx, Arief Poyuono: IDI kan Kumpulan Orang Pintar, Jangan Baperlah…

Namun sebaliknya Poyuono mengingatkan bahwa dengan menjadikan Jerinx sebagai tersangka maka Jerinx juga akan membuktikan kebenaran pernyataan “IDI Kacung WHO” di hadapan pengadilan dan disaksikan oleh publik.

“Jerinx adalah seorang seniman muda yang selama ini menyuarakan kritik sosial dalam karya-karyanya secara cerdas. Kalau sampai dirinya bisa membuktikan kebenarannya di depan sidang, maka IDI sendiri yang akan menerima akibatnya,” ujarnya.

Poyuono mengatakan dirinya sudah sering mengikuti kritik Jerinx di media sosial sehubungan dengan pandemi Corona, sikap WHO dan tanggapan masyarakat dan dokter-dokter Indonesia. Menurutnya kritik Jerinx selalu berdasarkan fakta-fakta yang terus berkembang.

“Hal yang positif dari penahanan Jerinx ini akan berujung buka-bukaan di depan hakim, apakah tuduhan ‘IDI Kacung WHO’ atau ‘tuduhan penyebaran kebencian’ yang benar. Sehingga rakyat akan mempelajari sebuah bukti-bukti yang akan disampaikan Jerinx terhadap tuduhannya tersebut,” tegas Arief Poyuono.

Jerinx dilaporkan ke polisi oleh Ketua IDI Bali I Gede Putra Suteja. Hari Kamis lau (6/8), Jerinx Suardana memenuhi pemanggilan kedua. Dalam kesempatan itu, Jerinx merasa kata-kata yang berujung laporan polisi tersebut merupakan kritiknya terhadap IDI.

Saya ingin menegaskan sekali lagi, saya tak punya kebencian dan niat menghancurkan atau menyakiti perasaan kawan-kawan IDI. Jadi, ini 100 persen sebuah kritikan,” kata Jerinx saat itu.

Satu minggu kemudian, polisi menetapkan Jerinx sebagai tersangka dan ditahan hari Rabu kemarin (12/8). Jerinx terancam hukuman penjara selama enam tahun. (Rmol)