Soal Jilbab, Ulil Ternyata Asbun Soal Sejarah Pergerakan Islam Indonesia

ulil5Eramuslim.com – Gembong JIL, Ulil Abshar Abdalla, menyebut islamisasi model timur tengah telah menggusur jilbab nusantara. Jilbab nusantara yang ia maksudkan adalah kerudung yang masih memperlihatkan rambut dan leher wanita, seperti halnya yang dipakai Sinta Nuriyah, isteri dari Abdurrahman Wahid, atau Yennyi, puterinya.

Karena menuding jilbab syar’i yang menutup seluruh rambut dan leher hingga dada sebagai “jilbab timur tengah”, sejumlah netizen pun menanggapinya dan merasa Ulil ngawur karena ahistoris alias buta sejarah.

Berikut ini poin-poin tanggapan yang cukup telak bagi Ulil.

Pertama, membatasi jilbab dengan teritorial tertentu tidak dapat dibenarkan. Pasalnya, jilbab dalam Islam bersifat universal.

2Kedua, mengistilahkan kerudung yang masih memperlihatkan rambut dan leher wanita sebagai “jilbab nusantara” tidaklah tepat.

Sejumlah netizen membantahnya dengan menunjukkan bahwa di daerahnya, sejak zaman dulu jilbab tidak membuka rambut dan leher.

1“Mas @ulil kayaknya itu model jilbab di jawa aja deh bukan Nusantara.. Di Sumatera model gini,” kata @natul_aini sembari mengunggah foto jilbab di Sumatera pada zaman dulu.

Ketiga, mengistilahkan jilbab lebar yang menutup aurat sebagai “jilbab timur tengah” juga tidak dapat dibenarkan. Apalagi telah terbukti bahwa sejak zaman perjuangan kemerdekaan pun, sebagian tokoh perempuan Indonesia telah memakai jilbab seperti itu. Misalnya Rahmah El Yunusiah, reformator pendidikan Islam di Indonesia yang wafat pada 26 Februari 1969. Rahmah merupakan pendiri Diniyah Putri, sekolah agama Islam perempuan pertama di Indonesia.

Jilbab lebar juga mewarnai masa-masa kemerdekaan. Dalam sebuah foto di musem Bali tampak seorang perempuan berjilbab berdiri di depan Soekarno saat Sang Proklamator itu sedang berpidato. (Baca: Muslimah Berjilbab Lebar Era Soekarno yang Tertangkap Kamera)
Dokumen Foto di Museum Bali

Keempat, menggunakan istilah “gusur” bukanlah pilihan tepat, bahkan cenderung bermuatan propaganda yang berupaya mengadu Islam dengan budaya Indonesia.

3“Kalau pengaruh barat Bapak tak komentar pengaruh Islam belahan bumi Allah komentarnya justru merendahkan umat Islam,” kata @abuazam1926. (ts/tarbiyah.net)

Sebab itu Ulil harusnya baca dulu sejarah jilbab di era pergerakan kemerdekaan Indonesia sebelum berkomentar. Fangan Fasfal Fomong…