Soal Kalung Corona: Klaim Kementan Kayu Putih Cegah Corona Dibantah Profesor Kanada

Tapi klaim tersebut dibantah McGill University’s Office for Science and Society (McGill OSS). Direktur McGill OSS, Profesor Joe Schwarcz, mengungkapkan fakta lain dari informasi yang beredar viral soal kayu putih bisa mengatasi virus corona.

Schwarcz merupakan profesor bidang kimia yang telah menerima berbagai penghargaan internasional di bidang tersebut. Dia merupakan orang non-Amerika pertama yang memenangkan Grady-Stack Award, penghargaan paling bergengsi dari American Chemical Society karena konsepnya soal demistifikasi kimia.

“Andai saja sesederhana itu,” tulis McGill OSS mengawali pernyataan tanggapan soal khasiat kayu putih membunuh virus corona. “Jika semua orang harus menghirup kayu putih untuk mencegah virus SARS-CoV-2 supaya tak menginfeksi saluran pernapasan, kekhawatiran kita soal COVID-19 akan berakhir,” lanjut laporan itu.

Menurut laporan itu, tidak ada senyawa bernama 1,8 Epoxy-p-Metana yang diklaim banyak terkandung di kayu putih. “Siapa pun yang berlatar belakang kimia, pasti tahu itu.”

Senyawa aktual dalam minyak esensial kayu putih adalah 1,8-Epoxy-p-Menthane, juga dikenal sebagai 1,8-cineol. Antara ‘Metana’ dan ‘Menthane’ adalah dua hal yang sangat berbeda.

“Tapi itu bukan intinya. Poin yang jauh lebih signifikan adalah bahwa sama sekali tidak ada bukti bahwa dokter di Universitas Havana telah melakukan penyelidikan terhadap minyak esensial kayu putih sehubungan dengan COVID-19. Juga tidak ada bukti bahwa ada orang lain yang melakukan penelitian terkait. Apa yang diketahui adalah perusahaan yang menjual minyak esensial telah mempromosikan penggunaannya untuk infeksi virus corona,” pungkas laporan tersebut. (*)