Sosok Penusuk Syekh Ali Jaber di Mata Tetangga: Dikenal Berandalan dan Tak Ada Tanda Gangguan Jiwa

Tanda-tanda tersangka mengalami gangguan jiwa juga tidak nampak dari yang bersangkutan.

“Setahu saya dia (Alfin) dari kecil memang tinggal di rumahnya itu. Jadi nggak mungkin kalau dia baru seminggu tinggal di sekitar sini,” ucapnya.

“Beberapa kali saya bertemu dia di jalan dan mengobrol, tidak ada tanda-tanda kalau Alfin itu gangguan jiwa,” imbuhnya.

Di sisi lain, tetangga Alfin membenarkan bahwa ibu tersangka bekerja sebagai TKI.

“Iya benar (kerja sebagai TKI), sudah lama, saya kurang paham pastinya kapan, tapi memang sudah lama sekali pergi (ke luar negeri),” tutup tetangga Alfin tersebut.

Pusing Dengar Orang Mengaji

Ayah pelaku, M Rudi (46) mengatakan, pelaku mengalami gangguan jiwa sejak tahun 2017 silam.

Akibat gangguan jiwa yang dialami oleh Alfin, yang bersangkutan sempat melakukan rawat inap di rumah sakit jiwa.

“Iya mentalnya, karena gangguan saja,” kata Rudi, di Mapolres Bandar Lampung, Senin (14/9/2020).

Selama 7 hari Alfin menjalani perawatan di RSJ Lampung sebelum akhirnya diperbolehkan untuk melakukan rawat jalan.

Terkait peristiwa penusukkan terhadap Syekh Ali Jaber, Rudi meyakini gangguan jiwa yang diderita oleh anaknya kembali muncul.

“Iya mungkin (penyakit kumat),” kata Rudi.

Kemudian, paman pelaku, Rangga (28) turut mengiyakan bahwa Alfin memang mengalami gangguan jiwa.

Keanehan sudah ditunjukkan ketika Alfin bekerja menjadi penjaga kios isi ulang air minum di Rawajitu, Tulangbawang.

“Kadang kalau ada yang mau isi ulang dia (Alfin) bengong saja, diam gak mau melayani,” kata Rangga.

Akhirnya pada hari raya Idul Adha 2020 lalu, Alfin tak lagi bekerja di Rawajitu, dan sempat pulang ke rumah kakeknya di Kelurahan Sukajawa, Tanjungkarang Barat, Bandar Lampung.

Rangga menduga gangguan jiwa yang diderita oleh Alfin kumat saat yang bersangkutan pulang dari Rawajitu.

Gelagat aneh Alfin muncul ketika ia mendengar suara pengajian dari pengeras suara masjid.

“Terakhir itu dia kalau dengar suara pengajian langsung tutup kuping, katanya pusing dengar itu (suara pengajian),” jelas Rangga.

Pelaku Mengaku Halusinasi

Dikutip TribunWow.com dari channel YouTube tvOneNews pada Senin (14/9/2020) polisi menyebut bahwa selama ini pelaku yang sering menyaksikan acara agama di televisi.

Namun, pelaku mengaku memiliki halusinasi yang aneh terkait acara agama yang ditontonnya tersebut.

“Motif yang kami dalami dari hasil pemeriksaan semalam, tersangka AA ini adalah seorang yang selalu mengikuti kegiatan daripada kegiatan dari salah satu program televisi yang ditayangkan setiap minggu,” jelas Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Z. Pandra Arsyad.