Terancam LDR, PKS Khawatir Pemindahan ASN ke Ibu Kota Negara Baru jadi Layangan Putus

Jokowi Pilih "Nusantara" Jadi Nama Ibu Kota Baru, Pansus RUU IKN Beri  Catatan Halaman all - Kompas.com

eramuslim.com  – Sebanyak ratusan ribu Aparatur Sipil Negara (ASN) akan ikut pindah ke ibu kota negara Nusantara secara bertahap. Pemindahan ASN tersebut dinilai Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bisa berpotensi munculnya ‘Layangan Putus’.

Layangan Putus sendiri tengah populer di tengah masyarakat sebagai serial yang menceritakan perselingkungan seorang suami.

Juru bicara PKS Muhammad Iqbal menuturkan kalau hal tersebut bisa terjadi pada rumah tangga para ASN. Pasalnya, kalau misalnya ASN dipindahkan ke Kalimantan Timur, maka akan ada banyak rumah tangga yang dijalankan secara jarak jauh atau long distance marriage (LDM).

“Memindahkan Ibu Kota bukan sekadar memindahkan bangunan, tetapi memindahkan kehidupan rumah tangga masyarakat. Kehidupan rumah tangga setiap warga itu kompleks, ada kehidupan ekonomi mereka, ada kehidupan sosial mereka yang dipertaruhkan termasuk hubungan suami-istri,” kata Iqbal dalam keterangan tertulisnya yang dikutip Suara.com, Rabu (19/1/2022).

“Ini akan merusak sendi-sendi ketahanan keluarga karena akan ada banyak pasangan harus LDR/LDM,” sambungnya.

Selain itu, Iqbal juga melihat akan ada banyak anak berkurang kasih sayang karena Ayahnya bekerja jauh, dan disana belum tentu bisa langsung membawa kelurga karena untuk bisa stabil memerlukan waktu yang lama membangun infrastruktur termasuk fasilitas pendidikan dan keluarga

Pemindahan ASN juga dikatakan Iqbal bisa mempengaruhi kondisi relasi dengan keluarga besar. Ia juga melihat akan adanya pengaruh terhadap komunitas yang sudah terbangun serta modal sosial dengan baik juga bakal hilang.

Oleh karena itu, Iqbal sebagai perwakilan dari PKS meminta kepada DPR RI untuk menunda pembahasan RUU IKN.

“Perlu kajian lebih mendalam terkait aspek geografi dan sosial budaya,” ungkapnya.