The Economist: Jokowi Melanggar Prinsip untuk Menangkan Pilpres

Eramuslim.com – Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) masih berada di atas angin dalam sejumlah survei baru-baru ini. Elektabilitasnya dinilai lebih unggul dibandingkan calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto dengan selisih suara sekitar 20 persen.

The Economist, dalam artikel “To win re-election, Indonesia’s president has betrayed his principles” menyoroti bahwa hal itu tidak lepas dari kebijakan-kebijakan populer yang diambilnya selama menjabat dan mendapat apresiasi serta antusiasme masyarakat.

Salah satu kebijakan Jokowi yang populer adalah membangun infrastruktur yang sangat dibutuhkan. Di masa pemerintahannya, Jokowi hadir dengan rencana untuk menghabiskan anggaran 323 miliar dolar AS atau sekitar 32 persen dari GDP selama tujuh tahun untuk membangun 3.258 km jalur kereta api, 3.650 km jalan, sejumlah bandara baru, pelabuhan laut dan pembangkit listrik.

Jokowi juga merebut simpati warga pedesaan yang membentuk setengah populasi di Indonesia dengan menerapkan dan memperjuangkan undang-undang yang disahkan di bawah Presiden SBY untuk mengirimkan dana pemerintah langsung kepada para pemimpin desa.

Kebijakan populer Jokowi lainnya adalah perluasan asuransi kesehatan dasar. Jumlah orang yang tercakup dalam asuransi kesehatan ini telah meningkat dari 131 juta pada tahun 2014 menjadi 205 juta pada tahun 2019.