Timses Bantah Bikin Selebaran Prabowo Jumatan di Masjid Kauman

Pria yang juga Sekretaris Partai Gerindra Jateng itu menyesalkan soal keberatan takmir masjid terhadap kegiatan Prabowo. Terlebih, pihaknya juga telah mengurus seluruh izin kegiatan, termasuk pihak keamanan.

“STTP (Surat Tanda Terima Pemberitahuan) juga kami sudah kirim ke Bawaslu. Tim kami juga sebelumnya sudah memberitahukan ke pihak masjid, kalau pak Prabowo mau salat Jumat di situ,” katanya.

Ketua Masjid Agung Semarang atau Masjid Kauman, Hanief Ismail sebelumnya membantah, pihaknya menolak calon presiden Prabowo Subianto salat Jumat di masjidnya. Keberatan pengurus masjid, lantaran adanya penyebaran pamflet dan spanduk terkait salat Jumat capres nomor urut 02 itu.

“Yang menjadi keberatan kami, adanya pamflet dan spanduk. Bukan kami menolak Pak prabowo. Jadi, intinya keliru kalau menolak,” katanya.

Hanif menganggap, kegiatan salat Jumat bersifat ibadah yang harus disterilkan dari kepentingan politik. Dengan adanya pamflet yang tersebar itu, memberikan kesan bahwa kegiatan ibadah di masjid itu dipolitisasi.

“Memang benar bahwa pengurus masjid telah mendapatkan pemberitahuan lisan dari tim Prabowo, terkait rencana kegiatan salat Jumat itu. Pengurus masjid pun mempersilakan saja. Tetapi, pemasangan pamflet dan spanduk memang tak dikoordinasikan dan justru itulah yang menjadi pokok keberatan pengurus masjid,” ujarnya.

Hanif mengingatkan lagi bahwa keberatannya ialah unsur politisasinya, bukan salat Jumatnya. Pengurus masjid tak ingin dikesankan berpihak pada kelompok politik tertentu dan menentang kelompok lain. [viva]

——-

Buku pilihan pekan ini,  silahkan pesan stok terbatas , klik ini :

https://m.eramuslim.com/resensi-buku/resensi-buku-preorder-edisi-revisi-penyempurnaan-digest-12-imperialisme-kuning.htm