Tito: Makan Bersama di IPDN saat Lebaran Tak Langgar PSBB

Ia menegaskan bahwa seluruh Praja IPDN tak biasa menjalani pendidikan dari rumah seperti kebanyakan kampus lainnya saat wabah corona terjadi.

Hal itu tak lepas dari komposisi kurikulum di IPDN kebanyakan bersifat kegaiatan pembentukan karakter dengan menjalani 60 persen kegiatan fisik.

“Ini mirip sama Akpol, Akmil, AAU. Karena mereka otomatis, mereka tak bisa belajar dari rumah. Jadi mereka saya perintahkan karantina kampus. Tak bisa interaksi dengan orang dari luar,” kata Tito.

Selain itu, Tito menegaskan bahwa acara makan bersama yang dilakukan seluruh praja IPDN merupakan kegiatan rutin setiap harinya. Ia menjelaskan seluruh praja IPDN selalu dikumpulkan dalam suatu ruangan besar untuk makan bersama.

Lantas, Tito menyatakan Rektor IPDN, Hadi Prabowo, berinisiatif untuk mengumpulkan para praja untuk makan bersama-sama pejabat IPDN lainnya saat Idulfitri tiba.

Meski demikian, Tito mengklaim acara tersebut sudah memperhatikan protokol kesehatan dengan menjaga jarak meja makan antara satu sama lain.

“Nah, di lebaran biasanya anak-anak ini cuti. Tapi tak diperbolehkan. Makanya Rektornya ambil inisiatif ikut makan seperti kegiatan rutin saja,” kata Tito.

Kepala Biro Adminiatrasi, Kerja Sama dan Hukum IPDN Baharuddin Pabba juga sempat membenarkan acara makan 3.747 praja bersama jajaran pimpinan. Acara ini digelar usai salat Idulfitri.

“Setelah pelaksanaan shalat ied (Idulfitri), pada jam makan siang praja yang dilaksanakan pada pukul 13.00-15.00 WIB dilaksanakan makan siang bersama jajaran pimpinan IPDN di Menza [tempat makan praja di Kampus IPDN] yang diikuti 3.747 orang praja,” kata Baharuddin dalam keterangan resminya kepada CNNIndonesia.com, Rabu (27/5).

Baharuddin menjelaskan tujuan digelarnya acara tersebut hanya ingin memberikan apresiasi atas ketaatan, kepatuhan kepada praja IPDN dengan tidak mudik ke kampung halamannya masing-masing. (*)