Tolak Kebangkitan Komunisme, Alumni 212 Siap Turun ke Jalan

Eramuslim – Alumni 212 siap turun ke jalan menggelar aksi penolakan bangkitnya faham komunis atau PKI dengan tema 299 di depan Gedung DPR, Jakarta, pada hari Jumat (29/9) mendatang.

Ajakan untuk mengikuti aksi “Tolak Bangkitnya PKI” pun telah disebar ke sejumlah group WhatsApp. Apalagi saat ini faham komunisme telah disebarkan tanpa takut-takut kepada sejumlah generasi muda. Padahal sesuai Tap MPRS No 25 tahun 1966 melarang adanya PKI.

Ketua Presidium Alumni 212, Ustadz Slamet Maarif membenarkan rencana aksi 299 yang akan digelar di depan Gedung DPR, Jakarta.

“Betul, akan digelar aksi 299,” ujar Ustadz Slamet kepada Harian Terbit, Minggu (24/9).

Menurut Ustadz Slamet, tuntutan aksi 299 adalah tolak dan lawan kebangkitan PKI. Selain itu aksi 299 juga untuk menolak diterbitkannya Perppu No 2 tahun 2017 tentang pembubaran ormas.

Karena terbitnya Perppu No 2 tahun 2017 telah mencederai demokrasi yang saat ini sedang didengung-dengungkan oleh pemerintah dan sejumlah pihak.

“Makanya kami menuntut Perppu No 2 tahun 2017 untuk dicabut kembali,” ujarnya.

Sementara itu peneliti senior dari Network for South East Asian Studies (NSEAS) Muchtar Effendi Harahap menilai aksi 299 untuk menolak kebangkitan PKI harus didukung.

Pasalnya di era pemerintahan Jokowi kaum kiri saat ini jauh lebih berani menunjukan jati diri dalam bentuk pernyataan dan juga seminar.

Muchtar Effendi menduga rumor tersebut ditujukan untuk menekan kelompok anti komunis PKI.

Oleh karena itu tidak ada yang salah Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menginstruksikan kepada seluruh jajarannya di daerah untuk mengajak masyarakat menonton bersama film G30S/PKI.

“Saran itu lazim saja karena kini sedang terjadi perseteruan perspektif tentang peristiwa G30S/PKI,” kata Muchtar Efendi Harahap saat dihubungi hari Minggu kemarin. (Htc/Ram)