Covid-19 dan Kejahatan Geopolitik

Pelajaran paling mendasar dari pandemi sejauh ini adalah bahwa penerapan Prinsip Kehati-hatian harus menjadi kewajiban bagi organ-organ pemerintah dan pejabat politik di setiap tingkat organisasi sosial hingga PBB, dan terutama pada tingkat pemerintahan negara-negara berdaulat.

Kesejahteraan, keamanan, dan pertahanan populasi nasional secara luas dianggap sebagai tugas utama para pemimpin politik dalam sistem tatanan dunia yang masih berpusat pada negara.

Hal yang paling penting dilakukan oleh pemerintah di pelbagai penjuru pascapandemi ini adalah tidak hanya merenovasi sistem kesehatan agar dipersiapkan secara memadai, tetapi juga mentransfer pengetahuan dasar tentang cara dan strategi menghadapi ancaman kesehatan global ke ranah kebijakan lain sambil mengakui keragaman risiko, juga jenis kerusakan yang mungkin terjadi.

Belum lagi dengan krisis lain yang dihadapi dunia, seperti pemanasan global yang semakin berbahaya di masa depan dan berkurangnya keanekaragaman hayati jika penyebaran gas rumah kaca tidak berkurang secara drastis.

Masyarakat tidak memiliki kemampuan yang sebanding untuk membuat prediksi kepercayaan diri yang tinggi sehubungan dengan potensi munculnya perang nuklir atau bahaya meteor besar yang menghantam bumi.

Dengan kata lain, kesetiaan pada Prinsip Kehati-hatian tergantung pada kalibrasi cerdas untuk kekhasan risiko yang berkaitan dengan setiap masalah yang menjadi perhatian, tetapi dengan tekad yang sama untuk menerapkan secara bijaksana pengetahuan antisipatif yang tersedia.

Dalam pengertian mendasar ini, apa yang berlaku untuk Covid-19 juga berlaku untuk perubahan iklim dan keanekaragaman hayati, dan dalam potensi krisis yang lain. Tingkat informasi saat ini menunjukkan bahwa pandemi mengakibatkan jumlah fatalitas yang besar, serta tingkat dislokasi ekonomi dan sosial yang tinggi, namun pandemi diperkirakan mereda, meskipun disertai dengan beberapa risiko baru kambuh. Sehingga memungkinkan semua aktivitas sehari-hari setidaknya bisa kembali normal.

Sebaliknya, begitu pemanasan global melintasi ambang batas yang tidak diketahui atau keanekaragaman hayati menurun melampaui titik tertentu, mungkin tidak ada jalan untuk kembali, keseimbangan ekologis bisa menjadi di luar jangkauan perubahan oleh tindakan manusia atau hanya dapat dicapai dengan penyesuaian ke bawah yang sangat keras atau mahal di standar hidup dan gaya hidup.

Ini akan menimbulkan banyak penderitaan manusia dan kerusuhan politik di pelbagai negara, terutama jika proses penyesuaian menguntungkan orang kaya dan berkuasa, dan mengorbankan orang miskin dan rentan, yang tampaknya tak terhindarkan pada titik ini mengingat cara kebijakan dibentuk dan keadaan kehidupan berlangsung secara ā€œterstruktur.ā€