Hersubeno Arief: Prabowo di Atas Angin

Hasilnya? Ketika acara selesai, dukungan, doa dan sumbangan mengalir untuk Prabowo. Seorang pengusaha bernama Kasidi atau biasa dipanggil dengan nama Ahok menjadi penyumbang terbesar, Rp 250 juta.

“Kami mendoakan dan mendukung Pak Prabowo menjadi Presiden Indonesia,” ujar Harti Hartijah dari Tim 9 pengusaha Tionghoa koordinator acara tersebut.

Secara politik, peristiwa yang dikemas dalam gala dinner di kawasan Pecinan Jakarta itu sangat menarik dan memiliki tafsir khusus. Komunitas Tionghoa di Indonesia dikenal cenderung tidak mau terbuka soal aspirasi politiknya. Mereka sangat berhati-hati, dan wait and see.

Pada saat Pilkada DKI 2017, saat Ahok maju menjadi Gubernur DKI, komunitas Tionghoa sempat sangat antusias dan lebih terbuka menunjukkan preferensi politiknya. Namun setelah Ahok kalah, sebagian besar mulai kembali menarik diri. Sementara yang tetap aktif, hampir semua menjatuhkan pilihannya kepada Jokowi.

Prabowo selama ini digambarkan sebagai sosok anti Cina dan lebih dekat dengan kelompok Islam radikal. Dia banyak dikait-kaitkan dengan peristiwa kerusuhan Mei 1998. Pasca kerusuhan itu banyak warga Tionghoa yang mengungsi dan hijrah ke luar negeri.