Ibnu Khaldun : Setiap Peradaban itu Bangkit dan Musnah

Sesuai dengan janji Allah di dalam al-Qur’an bahwa Bani Israil (Yahudi) akan mengalami kejayaan 2 kali. “Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam Kitab itu: “Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar “[QS. al-Isra’ : 4]. Masa kejayaan Yahudi yang pertama telah lewat, yakni Masa Kerajaan Nabiullah Sulaiman alaihi salam.Sepeninggal beliau kemudian kerajaan terpecah menjadi Kerajaan Israel di utara dan Kerajaan Yehuda di Selatan.

Perpecahan berarti kehancuran. Kehancuran ini diiringi dengan degradasi moral mereka. Seperti yang dikatakan oleh Rasulullah shalallahu alaihi wasalam bahwa fitnah Bani Isra’il adalah wanita dan fitnah ummatku adalah harta[6]. Gelar “almarhum pertama” bangsa Israil benar-benar ternobatkan setelah Nebukanezar (Raja Babilonia) menyerang kedua kerajaan itu. Kehinaan Yahudi pertama itu tercatat  dalam sejarah terjadi pada 586 SM.[7]

Seperti yang dikatakan oleh Mahattir Muhammad, mantan perdana menteri Malaysia, bahwa Yahudi sedang mengalami kejayaannya sekarang dan mereka mengendalikan dunia dari balik layar (by the Proxy). Dan kejayaan kedua Yahudi ini cepat atau lambat akan kita rebut. Tulisan ini saya akhiri dengan kembali mengutip Hukum Ibnu Khaldun, “Setiap peradaban itu bangkit dan musnah” kebangkitan peradaban selalu diawali dengan fanatisme dan semangat menuntut ilmu. Setiap peradaban akan sampai pada puncak kejayaannya. Dan yang menjatuhkan suatu peradaban adalah degradasi moral dan hilangnya semangat keilmuan. Sekalipun peradaban itu memiliki kekayaan berlimpah dan tentara yang kuat, ia akan jatuh juga.

Akbar Novriansyah,Yogyakarta

Wallahu al’am bishawab

 

Refrensi :

[1] Mengenai makna luas dari ayat ini silahkan lihat tafsir jalalin karya Imam as-Suyuti

[2]Wan Mohd Nor Wan Daud : 1991, Budaya Ilmu Satu Penjelasan, hal.14

[3] Muhammad Yahya Waloni : 2007, The Logical of Simpel Kebenaran Islam Menurut Mantan Pendeta Sebuah Tinjauan Teologi Kritis, hal. 135

[4]Wan Mohd Nor Wan Daud : 1991, Budaya Ilmu Satu Penjelasan, hal.15

[5]http://id.wikibooks.org/wiki/Yunani_Kuno/Sejarah/Romawi_Kuno, Paragraph ke-4

[6]  ”Sesungguhnya dunia itu manis dan lezat, dan sesungguhnya Allah menitipkannya padamu, kemudian melihat bagaimana kamu menggunakannya. Maka hati-hatilah terhadap dunia dan hati-hatilah terhadap wanita, karena fitnah pertama yang menimpa bani Israel disebabkan wanita”(HR Muslim)

demi Allah bukanlah kefakiran yang paling aku takutkan padamu tetapi aku takut dibukanya dunia untukmu sebagaimana telah dibuka bagi orang-orang sebelummu dan kalian akan berlomba-lomba mendapatkannya sebagaimana mereka berlomba-lomba, dan akan menghancurkanmu sebagaimana telah menghancurkan mereka.” (HR Bukhari dan Muslim).

[7]http://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Yehuda