Jenderal Dudung, dan Tausiah Tak Bersandar

Narasi “jangan terlalu dalam mempelajari agama”, itu dipertanyakan Kyai Cholil Nafis, salah satu pengurus MUI Pusat, dalam cuitan di Twitternya. Ia perlu mempertanyakan maksud dari narasi, “Apa maksudnya jangan terlalu dalam mempelajari agama?”

“Saya menawarkan standardisasi da’i MUI kalau mau berganti profesi sebagai penceramah agama he hee,” tawaran dengan kelakar mencubit dari Kyai Nafis.

Tambahnya, “Baiknya fokus pada tugas pokoknya aja, yaitu pertahanan negara dan menumpas perusuh dan pembangkang NKRI.”

Tampaknya Jenderal Dudung Abdurachman ini akan terus menarasikan hal-hal yang tidak sepatutnya disampaikan, dan itu kontroverisal. Yang pasti akan mengundang komentar tidak selayaknya.

Pilihannya pada “main-main” menarasikan agama yang tidak sepatutnya, itu masuk wilayah ngeri-ngeri sedap yang mampu mengikis keimanan. Soal yang beginian mestinya tidak jadi pilihannya. Risiko dunia akhirat, Jenderal. [FNN]

 

*) Kolumnis