Pasangan Terlucu

By M. Rizal Fadillah, Pemerhati Politik dan Kebangsaan

PILPRES 2024 mulai hangat di tahun 2022 ini. Berbagai konfigurasi pasangan mewarnai media sosial baik itu pasangan rasional maupun abal-abal. Ada Prabowo-Puan, Ganjar-Erick Thohir, dan Anies-AHY. Ada pula Rizal Ramli-Gatot, Airlangga-Ganjar, Anies-Khofifah, Luhut-Muhaimin atau yang mutakhir adalah Prabowo-Jokowi.

Nah yang terakhir inilah yang disebut pasangan terlucu. Bukan berarti Prabowo dan Jokowi itu pelawak akan tetapi jika keduanya berpasangan ya lucu saja. Dua orang yang dalam Pilpres 2019 bertarung keras sampai berdarah-darah justru pada tahun 2024 berpasangan. LGBT politik namanya.

Anak cucu bangsa akan tertawa terpingkal-pingkal karena kakek mereka melakukan hal yang bodoh dan melecehkan martabat bangsa dan negara. Sumber daya manusia yang seolah-olah habis hingga kering kerontang. Pasangan Prabowo-Jokowi adalah pasangan “rongsokan” yang dipaksakan.

Pertama, penyiasatan publik yang terpaksa diterima dengan mengelus dada. Ketika Presiden dilarang memperpanjang masa jabatan tiga periode maka disiasati dengan bergeser menjadi Wakil Presiden. Hal yang dibolehkan ini merupakan upaya untuk  mempertahankan kekuasaan dengan sedikit tipu muslihat.

Kedua, Jokowi maju sendiri karena kekhawatiran. Perpanjangan boneka oligarkhinya takut “tidak bisa dipegang” atau gagal memenangkan pertarungan karena kasus korupsi yang menderanya. Yang sulit terhapus adalah dugaan suap 500 ribu US Dollar dalam kasus e-KTP.

Ketiga, konstelasi dukungan taipan yang berbeda. Pasangan Prabowo-Jokowi belum tentu mendapat support maksimal dari taipan. Mengendalikan Prabowo lebih sulit ketimbang mengendalikan Jokowi saat menjadi Presiden. Sebagai Wapres tentu sudah tidak berguna lagi untuk dicengkeram.