Prabowo “Dibobodo?”

Prabowo akan menjadi figur yang terasing karena hanya berharap berpasangan dengan Puan, artinya koalisi Gerindra dan PDIP. Oligarki tidak berada di pihaknya. Ketika ujungnya PDIP pun lari dan juga ikut “ngabobodo” maka tamatlah Prabowo.

Bagusnya Prabowo itu menjadi “king maker” saja daripada didorong menjadi “king” yang sebenarnya sedang “dipermak”.

Cerita penghianatan biasa berakhir dengan kesedihan dan kepahitan. Ini hanya sepenggal kisah dan analisa saja atas sikap manusia yang kebetulan bernama Prabowo. Tokoh yang dulu luar biasa bersemangat untuk timbul dan tenggelam bersama rakyat. Akan tetapi kini rupanya ia telah tenggelam bersama Jokowi.

Bravo, Prabowo. Eh no.. no, sorry.  (FNN)

Bandung, 24 Mei 2022