Puan Matikan Mikrofon Lagi, Pengamat: Dikau Mawar Asuhan Rembulan?

_Rona jingga menghiasi pelangi, mawar menjadi harum serbak mewangi. Bintang-bintang pun ikut menari. Diantara mereka saling berbisik : Wahai, bahagia nian siapapun yang dapat memiliki ukhti ini ?_

_Bahkan ada yang berujar, biarlah aku menjadi saudara kalau tidak bisa diikat dengan ikatan cinta. Dengan persaudaraan, aku akan memandangnya dari jarak yang lebih dekat._

_Pesona mu melibas semua impian, dan mengantarkan imajinasi setiap mata yang memandang untuk menyampaikan rasa kagum. Terus bergumam, dan mengatakan : aduhai, indah nian mutiara yang tertata rapih, dengan bungkus kain sutera yang anggun._

_Tapi wahai ukhti, cukuplah engkau diam, dengan seribu satu pesona mu dalam diam. Sebab, auramu adalah diammu.  Saat engkau bicara, semua akan Ambyar._

_Karena kata yang terucap, pasti akan melafalkan ungkapan : *Pilihlah Aku, Calon Presiden 2024.*_

_Karena semua juga tahu, itu semua cuma Modus : *Modal Dusta Menuju Pemilu 2024.*_ (FAKTAKINI)