Tony Rosyid: Berapa Lama Maruf Amin Jadi Wapres Jokowi?

Ah, menghayal! Dalam politik, sesuatu yang tak terduga bisa terjadi. Tapi yang pasti, jika Ma”ruf Amin bisa mengawal Jokowi hingga akhir periode 2024, nyaris PDIP tak punya cukup ruang untuk branding sosok yang akan ditampilkan di 2024. Puan Maharani dan Budi Gunawan yang saat ini jadi jago andalannya Megawati cenderung tak ngangkat brandingnya jika hanya menjabat sebagai menteri dan kepala BIN. Kabarnya Puan akan menjadi ketua DPR. Meskipun begitu, tetap tidak ngangkat jika style politik yang diperankan tidak berubah. Berbeda jika mereka jadi wapres. Kelasnya akan naik. Peluang branding akan lebih kuat.

Ganjar Prabowo? Selain diterpa isu e-KTP, Ganjar gak nampak prestasinya di Jateng. Risma? Walikota Surabaya ini agak liar. Kabarnya, Megawati tak terlalu percaya. Kalau Risma diangkat, Megawati harus jaga perasaan Puan Maharani, sang putri yang lebih dulu berkiprah lama di politik nasional. Ridwan Kamil? Gubernur Jawa Barat ini lebih dekat dengan Nasdem. Meski tetap bisa saja dikloning oleh PDIP. Namanya juga politik.

Sementara disisi lain, ada Anies Baswedan yang namanya semakin moncer. Meski dihajar habis-habisan dengan bullyan, nama Anies malah semakin besar. Pertama, Anies Gubernur DKI. Siapapun Gubernur DKI, ia akan jadi sorotan publik. Kedua, Anies terus menunjukkan prestasinya di DKI. Kinerjanya terukur dan dapat membuktikan janji-janjinya. Ketiga, kemampuan Anies dalam berkomunikasi dan bernarasi. Tidak emosional dan selalu memukau dalam setiap penampilan. Tak banyak bicara. Tapi, sekali bicara mampu menghipnotis publik. Dan saat ini, Anies jadi figur yang digaungkan untuk memimpin Indonesia di 2024.

Siapapun yang ingin nyapres di 2024, nampaknya harus melawan arus “Aniesisme”. Maka perlu daya branding yang kuat. Dan posisi wapres adalah salah satu posisi yang brandingnya paling kuat. Karena itu, posisi wapres akan jadi incaran banyak pihak.

Apakah Ma”ruf Amin akan bisa mempertahankan posisinya sebagai wapres hingga 2024? Ini jadi isu yang hangat selama ini. Berbagai rumor beredar bahwa Ma”ruf Amin akan dipaksa mundur di tengah jalan. Rumor itu mengatakan ia akan disandera dengan kasus dirinya dan juga anaknya. Ia akan diberikan kompensasi yang tak kalah menggiurkannya. Bahkan ada rumor yang mengatakan bahwa ia akan dikerjain. Namanya juga rumor. Tentu kabar kabur dan liar. Tapi jika rumor itu benar, maka rakyat harus melawannya.

Secara moral, rakyat harus menjaga posisi Ma”ruf Amin sebagai wapres. Memastikan ia mendampingi Jokowi hingga 2024. Ini dalam rangka untuk menjaga Marwah demokrasi. Sebab, Ma”ruf Amin representasi dari rakyat yang dipilih secara sah (KPU dan MK) sebagai wapres 2019-2024. Jangan terpaksa atau dipaksa turun sebelum periodennya berakhir.

Selain Marwah demokrasi, ini penting untuk menjaga stabilitas politik nasional. Ma”ruf Amin representasi umat Islam, khususnya warga Nahdliyyin. Turunnya Ma”ruf Amin akan membuat marah dan tersinggung warga Nahdliyyin. Dan ini tak boleh terjadi. Demi demokrasi dan stabilitas nasional, rakyat harus mengawal Ma”ruf Amin hingga 2024. Jaga Ma”ruf Amin, jaga NKRI.

Jakarta, 19 Agustus 2019 (*)

Penulis: Dr. Tony Rosyid, Pemerhati Politik dan Pemerhati Bangsa

[tsc]