Pakar Kesehatan: Awas! Asbes Picu Kanker Paru dan Ovarium

Pengolahan asbes, kata Chalid, tak butuh keahlian tinggi, sehingga banyak pengusaha melirik bisnis ini. Sayangnya begitu banyak masyarakat Indonesia menggunakan produk ini.

“Setiap produk asbes yang terkena panas, seratnya akan mengecil dan akhirnya terlepas. Ini membahayakan jika tercemar ke udara,” kata Chalid.

Standar Occupational Health and Safety Assesment (OSHA) paparan debu asbes sebesar 0,15 ppm dapat menyebabkan kematian pada empat dari 1.000 orang.

Pakar okupasi Indonesia Anna Suraya menyesalkan minimnya informasi mengenai potensi buruk asbes di Indonesia.

“Setiap penyakit yang terdapat pada paru-paru memiliki gejala yang sama. Sehingga dalam melakukan diagnosis menjadi hal yang sulit. Penyakit akibat asbes ini memiliki gejala yang sangat mirip dengan penyakit Tubercholosis (TBC),” ujar Anna.

Terlebih, ujar perwakilan International Labour Organisation (ILO) Grace Monica Halim Indonesia belum merativikasi konvenan pelarangan asebs sejak 1985.

“Konvensi ini sifatnya mengikat setiap negara, tetapi ILO tidak dapat menekan pemerintah Indonesia dalam pelarangan asbes karena Indonesia sampai sekarang belum meratifikasi ketiga konvensi tersebut,” ujar dia.

Sepanjang 2007 – 2017 indonesia mengimpor bahan baku asbes berupa krisotil hingga lebih dari 1 juta ton. Padahal terdapat lebih dari 4.400 pekerja industri pengolahan asbes tanpa perlindungan dan lebih dari enam juta rumah tangga Indonesia masih menggunakan atap asbes tanpa menyadari bahayanya. (Aa)