Akibat Boikot Ekonomi, 29% Warga Zionis Israel Jadi Miskin

tuna-wisma-yahudiEramuslim – Kehadiran 2 dari 50 pesaanan pesawat F-35 buatan Amerika Serikat ke Zionis Israel pada 12 Desember kemarin menjadikan pemerintah penjajah Palestina sebagai negara dengan kekuatan militer terunggul di kawasan Dunia Arab.

Kemegahan ini berbanding terbalik dengan angka kemiskinan di wilayah Zionis Israel yang menyentuh hampir sepertiga penduduk Yahudi hidup di garis kemiskinan dalam sebuah laporan sensus terbaru yang diterbitkan oleh Organisasi Latet.

Dalam sensus tersebut Latet mendapati bahwa sebanyak 2,5 juta warga Yahudi hidup di garis kemiskinan, termasuk 1 juta diantaranya hidup di bawah garis kemiskinan, atau setara dengan 29% warga Zionis Israel miskin.

Direktur umum Jalil Center Institue, Bakr ‘Awadah, menjelaskan bahwa terjadi perbedaan signifikan kemiskinan antara warga keturunan Arab yang tinggal di wilayah Zionis Israel dengan warga Yahudi, baik dari kalangan agamawan ataupun lainnya.

“Untuk warga keturunan Arab 28 mereka bertempat tinggal di pinggiran kota sehingga tidak menikmati pembangunan yang terjadi. Sedangkan warga Yahudi kegamaan atau yang disebut Haredem yang mengkhususkan diri untuk mempelajari Taurat, mereka tergolong miskin karena pilihannya,” ujar Bakr menjelaskan.

Bakr melanjutkan, “Sedangkan untuk golongan non-Haredem, terjadi perbedaan mendasar antara kelompok Yahudi yang tinggal di pinggiran dengan mereka yang tinggal di pusat-pusat kota. Dan ini menyebabkan naiknya angka kemiskinan.”

Perlu diketahui bahwa kemiskinan ini dapat diperparah dengan boikot ekonomi terhadap produk-produk buatan Zionis Israel ataupun mereka yang mendukung berdirinya pemerintah penjajah Palestina. Oleh karena itu sudah menjadi kewajiban bagi umat Islam untuk memboikot dan tidak membeli produk yang menjadi sponsor penjajahan Palestina. (Aljazeera/Ram)