Catatan Palestina Tahun 2016 (Bag.I)

JERUSALEM - JULY 19: Israel's controversial West Bank barrier seperates the Jewish neighbourhood of Pisgat Zeev (rear) from the Palestinian refugee camp of Shuafat (unseen) July 19, 2009 in East Jerusalem, the part of the city Israel captured from Jordan in the 1967 Six Day War. Prime Minister Benjamin Netanyahu said at the weekly cabinet meeting that Israel's sovereignty over the city was not a matter up for discussion after the U.S. State Department told the Israeli envoy to Washington that it must halt a right-wing Israeli construction project at the Shepherd Hotel in the East Jerusalem Arab suburb of Sheikh Jarrah. (Photo by David Silverman/Getty Images)

Eramuslim – Seluruh masyarakat di belahan dunia baru saja memasuki tahun baru 2017 dan meningalkan tahun 2016 yang dianggap sebagai tahun berdarah karena banyaknya korban tewas akibat aksi teror maupun peperangan yang melanda sejumlah negara. Tidak terkecuali Palestina yang harus menghadapi kekejaman tentara Zionis Israel dan Yahudisasi kota Al Quds sepanjang tahun kemarin.

Berikut catatan pelanggaran penjajah Zionis Israel yang berhasil di kumpulkan Pusat Studi dan Dokumentasi PLO sepanjang tahun kemarin:

Pembunuhan

Sebanyak 134 warga Palestina syahid, termasuk 34 anak-anak, di eksekusi tentara Zionis Israel sepanjang tahun kemarin hanya di wilayah Tepi Barat.

Tidak hanya membunuhi warga Palestina, penjajah Yahudi juga menambah jumlah pos militer di Tepi Barat menjadi 472 posko untuk membatasi kebebasan bergerak warga.

Pemukiman

Pusat Studi dan Dokumentasi mencatat sepanjang tahun 2016 kemarin penjajah Zionis Israel membangun 27.355 pemukiman Yahudi baru di wilayah Tepi Barat dan Al Quds, dengan 19 ribu diantaranya khusus di Al Quds.

Jumlah ini di dapat organisasi dari dokumentasi pengumuman rencana pembangunan, dan pemberian izin yang dikeluarkan Komite Pembangunan dan Kontruksi Zionis Israel.

Pusat Studi dan Dokumentasi PLO menyatakan pembangunan pemukiman di tahun 2016 mengalami kenaikan sebesar 57% jika dibandingkan dengan tahun 2015.

Perampasan Tanah

Penjajah Zionis Israel telah merampas lebih dari 12 ribu hektare lahan warga Palestina di Tepi Barat dan Yerusalem, dengan beberapa dari tanah tersebut diklaim sebagai tanah negara sehingga dapat digunakan untuk pebangunan pemukiman.

Di wilayah Tepi Barat, penjajah Zionis Israel secara sepihak menetapkan demarkasi lebih dari 62 ribu hektare lahan untuk dimasukkan dalam mendukung permukiman Yahudi. (Skynewsarabia/Ram)