Hamas Himbau Uni Eropa Terima Fakta Demokrasi di Palestina

Hamas menyatakan sikapnya terhadap Uni Eropa terkait pilihan rakyat Palestina yang dilakukan secara demokratis. Menurut Hamas, sikap Eropa kini, “sebenarnya telah membukukan perubahan positif sejak terjadinya kesepakatan Makkah antara Hamas dan Fatah. ”

Masih menurut Hamas sebagaimana disampaikan salah seorang jubir Hamas di Tepi Barat, perubahan yang terjadi dari sikap Uni Eropa itu tampak dalam sejumlah poin kesepakatan, namun Eropa masih enggan menghormati pilihan demokratis rakyat Palestina, berinteraksi dengan hasil pilihan tersebut, dan tentunya termasuk masalah pemerintahan koalisi nasional.

Seperti diberitakan, Uni Eropa sebelumnya menyatakan, “Politik khusus Uni Eropa dengan memboikot Hamas tidak berubah. Bahwa parlemen Eropa bukan perwakilan resmi bagi Uni Eropa dalam hal politik luar negerinya."

Pernyataan ini menunjukkan pula bahwa kunjungan yang dilakukan utusan parlemen Eropa beberapa waktu lalu ke Palestina untuk bertemu Ismail Haniyah sebagai PM Palestina, dianggap bukan sikap resmi Uni Eropa.

Menurut jubir Hamas, “Sikap apatis negatif yang dilakukan Uni Eropa menegaskan kegagalannya dalam berinteraksi dengan realitas yang ada di Palestina. Alangkah lebih baik mereka menghormati keinginan sejumlah tokoh penting di Eropa yang telah diwakili oleh para anggota parlemen Eropa yang telah bertemu dengan PM Palestina. ”

Menurut Jubir Hamas, kedatangan para wakil parlemen Eropa itu sebenarnya mencerminkan aspirasi banyak orang di masyarakat Eropa. “Itu juga mencerminkan simbol demokrasi dan kemerdekaan, serta menghormati keinginan rakyat yang dipilih oleh rakyat Eropa sendiri. ” (na-str/pic)