HAMAS Minta Bantuan Malaysia Bebaskan Al-Aqsha, Tidak Berharap Apa pun Kepada Rezim Jokowi

benterok Masjid al Aqsha tgl 26-07Eramuslim.com – Dalam masalah pembebasan Masjid Al-Aqsha, selama beberapa puluh tahun, Indonesia selalu diminta aktif oleh gerakan perlawanan Palestina untuk membantu kemerdekaan Palestina di dunia internasional. Indonesia sebagai negara mayoritas Muslim terbesar di dunia selama ini dipandang sebagai pemimpin dunia Islam di kancah global, selain dengan Turki dan Saudi tentunya. Tapi itu dulu.

Sekarang, setahun terakhir tatkala Jokowi jadi presiden, dunia Islam sudah mafhum dan paham bagaimana rezim Indonesia ini sekarang. Selama Jokowi masih berkuasa, Dunia Islam tidak berharap banyak kepada pemerintah Indonesia. Kapasitas, track record, dan kemampuan seorang Jokowi sudah diketahui banyak pemimpin dunia dan sebab itu mereka tidak berharap banyak. “Biarlah rakyat Indonesia untuk sementara waktu menikmati pilihannya sendiri yang seperti itu,” demikian kira-kira pandangan mereka. Dan perkembangan terakhir di mana tentara Zionis-Israel hendak menguasai kompleks Masjidil Aqsha, maka Kepala Biro Politik Hamas Khaled Meshaal pun minta bantuan kepada Malaysia, bukan Indonesia.

Khaled Meshaal mengatakan, Malaysia seharusnya memainkan peran utama dalam melindungi Masjid Al-Aqsa di Yerussalem, Palestina. Sampai saat ini pertikaian di Al-Aqsa masih berkobar akibat penistaan yang dilakukan pasukan dan pemerintah Israel.

Khaled menekankan pentingnya Malaysia untuk bergerak bersama komunitas internasional guna mencegah pencaplokan wilayah Yerussalem oleh Israel. Dalam perbincangan lewat telepon dengan Perdana Menteri Datuk Seri Najib Razak, Khaled secara khusus meminta Malaysia mencegah perebutan Masjid Al-Aqsa oleh Israel.

Pasalnya, Israel sudah terang-terangan menunjukan niat merebut kiblat pertama umat Islam tersebut. Dalam perbincangan itu, Najib mengutuk keras serangan Israel terharap Al- Aqsa. Otoritas tertinggi pemerintahan Malaysia itu mengatakan bahwa Israel berusaha memecah-belah warga Palestina. Hal itu dilakukan supaya perjuangan Palestina tidak terpusat.

”Malaysia berdiri tegak di samping warga Palestina dalam menghadapi perlakukan kejam dan penistaan ini,” ujarnya seperti dilansir dari Astro Awani.

Setelah memperoleh dukungan Malaysia, Khaled menyampaikan rasa terimakasihnya atas apresiasi Perdana Malaysia tersebut. Najib menekankan pemerintahan dan warga Malaysia ada dalam posisi tegas dalam membantu warga Palestina dari agresi Israel.Nama Indonesia dan Jokowi sama sekali tidak disebut-sebut saat ini. (rd)