Krisis Warna Anak-Anak Palestina: Kuning atau Hijau?

Ada trend baru yang kini berlaku untuk sejumlah anak-anak di Palestina. Seorang anak tiba-tiba berteriak dan bahkan menangis saat ibunya membelikannya sebuah kaos baru.

“Aku tak mau kaos ini… Aku takkan memakainya… ganti bu… ganti.. dengan yang lain..” katanya.

Ungkapan seperti ini aneh kedengarannya karena seorang anak justeru berteriak dan menangis saat mendapat pakaian baru. Sang ibu berupaya menenangkan sang anak, tapi yang terjadi, luapan tangisnya semakin menjadi-jadi.

“Kenapa engkau tidak mau pakaian ini nak…?” ujar sang ibu perlahan karena heran anaknya tak menerima pemberiannya. Si anak segera menjawab, “Karena warnanya kuning bu.. warnanya kuning… ” Seketika sang ibupun mengerti maksud anaknya. Ia tak perlu lagi bertanya lebih jauh soal penjelasan warna kuning yang disampaikan anaknya. Ya, anaknya tidak mau mengenakan pakaian berwarna kuning, karena warna kuning adalah warna yang biasa digunakan dalam bendera gerakan Fatah. Berbeda dengan warna dominan hijau yang kerap digunakan oleh bendera Hamas.

Ummu Ahmad mengatakan, “Beberapa hari terakhir saya perhatikan anak saya, terutama setelah terjadi pertikaian antara Fatah dan Hamas, mereka banyak berbicara soal warna masing-masing kelompok. Tapi saya semula tidak bisa membayangkan bagaimana anak saya sampai menolak mengenakan pakaian yang saya beri, hanya karena warnanya kuning.”

Ahmad, nama sang anak, mewakili puluhan anak-anak Palestina yang juga mengalami krisis warna, antara warna hijau milik bendera Hamas yang bertuliskan kalimat tauhid, dan warna kuning yang bertuliskan kalimat perlawanan.

Seorang anak bernama Sami (10) lain lagi. Di sebuah toko anak-anak, ia justru memilih warna kuning ketimbang hijau. Ia mengatakan tegas, “Saya tidak suka warna hijau, saya ingin warna kuning. Hijau milik Hamas. Kuning milik Fatah. Saya bukan pendukung Hamas.”

Pemilik toko mengatakan bahwa kebanyakan anak-anak bahkan memilih warna mainannya sesuai warna yang mereka sukai antara hijau dan kuning. “Keluarga yang merupakan bagian dari kader Hamas membeli mainan dan kebutuhannya berwarna hijau. Sedangkan keluarga yang mendukung Fatah memilih warna kuning. ” (na-str/iol)