Penjajah Israel pun Takut Dengan Layang-Layang Anak Palestina

Dilaporkan pada hari Selasa (17/4) kemarin, layang-layang pembebasan ini berhasil membakar lahan pertanian Zionis di sekitar “Kibbutz Beeri”, yang terletak tujuh kilometer di sebelah timur kamp pengungsi al-Buraij di wilayah tengah Gaza. Menurut sumber media Israel, lebih dari 100 ribu meter persegi lahan terkabar akibat layang-layang pembakar ini.

Teror Baru Pemukim Yahudi

Kepada Pusat Informasi Palestina, pakar urusan militer Yusuf Syarqawi menegaskan bahwa layang-layang ini telah menciptakan teror pada jiwa para pemukim Yahudi di pinggiaran Jalur Gaza.

Syarqawi berpendapat bahwa pesan yang ingin disampaikan oleh mereka yang meluncurkan layang-layang ini telah memainkan perannya. Dia menyatakan bahwa penjajah Zionis Israel sudah unggul dalam arogansi dan pembunuhan terhadap rakyat Palestina.

A kite laden with a molotov cocktail is seen flew over the border before cutting the string leaving the burning material to fall in Israeli territory, on the border between Israel and the Gaza Strip, east of Gaza City, on April 18, 2018. Photo by Dawoud Abo Alkas

Dia mengatakan, “Rakyat Palestina mengalahkan rasisme Israel dengan perlawanan spirit, yang itu adalah jenis perlawanan paling kuat.” Dia menegaskan bahwa penjajah Zionis menemui jalan buntu akibat pawai kepulangan akbar ini. “Pawai ini telah membuka cakrawala besar bagi kami. Issrael telah tersudut di sepuluh pojok, bukan hanya satu pojok.”

Syarqiwi mengingatkan kemungkinan penjajah Zionis melakukan aksi militer di Jalur Gaza, dengan tujuan untuk menghentikan pawai kepulangan akbar.

Sebelumnya pada Kamis (12/04) pekan lalu, Dewan Regional Eshkol mengeluarkan peringatan keras kepada penduduk, menasihati mereka untuk waspada dalam mengantisipasi serangan-serangan api pembakar ini dari udara. “Dalam 24 jam terakhir, ada beberapa kasus layang-layang terbang dengan membawa bom Molotov dari Jalur Gaza ke wilayah kita,” katanya.