Eramuslim.com – Untuk pertama kalinya pemerintah Turki dan Qatar akhirnya setuju untuk melibatkan Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau yang dikenal dengan NATO dalam pembangunan sebuah pelabuhan baru di Palestina.
Seperti dilansir surat kabar Republik Amerika Serikat menyatakan bahwa Turki dan Qatar sepakat untuk menjadikan NATO campur tangan dalam proses pembangunan sebuah pelabuhan perdagangan baru di Jalur Gaza, setelah diblokade Zionis Israel sejak tahun 2006 lalu.
Menurut sumber terpercaya yang dikutip surat kabar Republik AS menjelaskan bahwa NATO akan bertugas untuk mengawasi pemeriksaan kapal-kapal kargo yang akan masuk kepelabuhan Gaza, yang berarti secara resmi ikut campur dalam urusan Palestina.
Selain itu dalam perjanjian tersebut kedua negara juga akan menjadi mediator antara Hamas dan Israel dalam upaya gencatan senjata, dan sejumlah konflik lainnya.
Hamas sendiri belum menyatakan pendapat mengenai kesepakan kedua negara Muslim yang banyak membantu mereka dalam pembangunan di Jalur Gaza. (Dostor/Ram)
