Tahap Pertama Pertukaran Tawanan Palestina Segera Dimulai

List nama-nama tawanan yang harus dibebaskan telah diserahkan pihak Hamas Palestina kepada Zionis Israel melalui mediasi Mesir. Nama-nama tawanan itu disusun untuk menebus pembebasan kopral Israel Ghilad Shalit yang sudah lebih dari 9 bulan ditawan pejuang Palestina. Dalam list tersebut, tercantum nama-nama para pemimpin perlawanan Palestina, juga para tawanan yang sudah sangat lama dipenjara lebih dari 20 tahun.

Seperti dilansir Islamonline, nama-nama tawanan yang ditawarkan untuk dibebaskan itu adalah para pemimpin dan anggota batalyon Al-Qassam -sayap militer Hamas-, yang selama ini Israel menolak pembebasan mereka karena dituding bertanggung jawab atas aksi syahid di jalur hijau. Dalam definisi Israel, mereka disebutkan “tangan-tangan yang berlumuran darah Israel”. Istilah itulah yang diangkat harian Israel Yodiot Aharonot bahwa-nama-nama tawanan yang termasuk dalam daftar termasuk “tawanan yang tangan mereka berlumuran darah Israel. ”

Sementara menurut sumber Palestina, nama-nama yang diajukan itu bukanlah nama-nama yang final dalam arti masih menerima perubahan. Ditambahkan pula bahwa pertukaran tawanan sebenarnya akan dilakukan sebanyak 3 tahapan hingga akhirnya sebanyak 1400 orang tawanan Plestina akan dibebaskan, menebus pembebasan Ghilad Shalit. Tahap pertama pembebasan ini, difokuskan pada seluruh tawanan perempuan dan anak di bawah umur yang jumlahnya sekitar 400 orang. Ditambah lagi, tawanan para anggota legislatif dan para mantan menteri Palestina pascapemilu legislatif 2006. Pembebasan ini akan dilakukan beriringan dengan penyerahan Shalit kepada mediator asal Mesir.

Tahapan keduanya, sesuai informasi dari sumber Palestina, akan dilakukan pembebasan terhadap 450 tawanan Palestina, mencakup para pimpinan nasional Palestina dan pejabat tinggi Palestina. Pembebasan ini juga akan dilakukan dengan menyerahkan Ghilad Shalit dari pihak Mesir kepada Israel. Dijelaskan pula bahwa nama para tawanan yang akan dibebaskan ini akan memicu perselisihan tajam antara Israel dan Palestina. Dan tahap ketiga, pembebasan 550 tawanan Palestina, yakni satu bulan setelah penyerah Shalit kepada Israel melalui Mesir.

Batalyon Izzudin Al-Qassam dan Lajnah Perlawanan Rakyat beserta pasukan Jihad Islami, telah menculik kopral Ghilad Shalit dalam aksi serangan ke pos militer Israel di perbatasan Ghaza (25/6/06). Dalam serangan itu, pasukan Palestina berhasil membunuh satu orang polisi Israel. Setelah itu, Israel melancarkan serangan besar ke Ghaza dengan nama operasi milier “Hujan di Musim Panas”. Ratusan orang Palestina terbunuh dalam serangan itu. Ratusan rumah hancur. Dan Infrastruktur Palestina juga hancur. Tapi serangan itu tak membuahkan hasil membebaskan Ghilad Shalit. (na-str/iol)