Pencabutan Blokade Syarat Utama Qatar Bernegosiasi Dengan Saudi CS

Eramuslim – Pemerintah Doha menegaskan bahwa mereka tidak akan berunding ataupun memulai negosiasi dengan Arab Saudi CS terkait krisis Teluk, sebelum Riyadh dan sekutunya mencabut boikot dan blokade perdagangan terhadap Qatar.

Pernyataan ini dikatakan Menteri Luar Negeri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman al-Thani kepada wartawan pada hari Senin (19/06) kemarin, terkait perkembangan krisis Teluk antara Qatar dengan Arab Saudi yang berlangsung sejak 5 Juni.

“Pencabutan boikot dan blokade perdagangan adalah prasyarat utama. Doha siap terlibat menangani keprihatinan negara-negara Teluk melalui dialog yang tepat dengan prinsip-prinsip yang telah ditentukan sebelumnya,” ujar Menlu Sheikh Mohammed bin Abdulrahman al-Thani menekankan.

Sheikh Mohammed bin Abdulrahman al-Thani melanjutkan, “Sampai sekarang kami tidak melihat adanya kemajuan dalam proses mengakhiri blokade, yang menjadi syarat untuk bergerak maju,” seperti dilansir Middle East Monitor.

Sheikh Mohammed bin Abdulrahman al-Thani menjelaskan bahwa hingga saat ini pemerintah Qatar belum menerima tuntutan apapun secara resmi dari Arab Saudi CS. “Kami memperingatkan bahwa urusan internal non-negotiable, termasuk masa depan kantor berita Al Jazeera,” ujarnya.

Menurutnya, apa yang dilakukan Arab Saudi CS bersama UEA sebagai tindakan bermusuhan. “Kami ingin memberikan contoh kepada semua bahwa negosiasi harus dilakukan secara beradab, dan berdasarkan fondasi yang kuat serta tidak di bawah tekanan atau blokade.” (Rassd/Ram)