Revolusi Moral Amien Rais

Amien menyebut konsep revolusi mental tidak mempunyai kerangka berpikir maupun kerangka filosofis yang konkret. Amien menyebut revolusi mental buta nilai.

Mental itu sikap. Misalnya, orang yang plonga-plongo menunjukkan follower mentality. Sebaliknya seorang pemimpin yang risk taker berani ambil risiko itu menunjukkan punya leaderahip mentality. Pemimpin harus mandiri bukan kepanjangan tangan atau kacung dari siapa pun. Itulah mentalitas pemimpin.

Ada lima poin revolusi mental Jokowi yang sekarang seperti tinggal menjadi monumen saja karena tidak ada implementasi maupun hasilnya sama sekali.

Yang pertama adalah “Gerakan Indonesia Melayani”. Alih-alih melayani rakyat sekarang malah melayani rakyat negara lain. Mental kita menjadi pelayan negara lain. Coolies among nations, nations among coolies.

Unsur kedua adalah “Gerakan Indonesia Bersih”. Bersih dari apa? Bersih fisik penting, tapi bersih dari mentalitas korup jauh lebih urgen. Praktiknya sekarang pemerintah Jokowi kotor karena mental yang korup

Unsur ketiga revolusi mental adalah Gerakan Indonesia Tertib. Kita tahu bukan ketertiban yang muncul tapi kekacauan. Aturan sering ditabrak dan birokrasi terlihat acak adut. Seseorang sudah siap dilantik tiba-tiba batal karena si bos terbang ke Lampung. Itu hanya satu contoh.

Gerakan Indonesia Mandiri adalah unsur keempat dari revolusi mental. Percayakah kita bahwa Indonesia mandiri. Sekarang ini ketergantungan Indonesia terhadap produk asing begitu besar dan utang luar negeri begitu mengkhawatirkan.

Slogan kelima adalah Gerakan Indonesia Bersatu. Yang dipamerkan malah mental memecah belah. Aku Pancasila, aku Bhinneka, kalian beda pendapat berarti kalian bukan Pancasila bukan Bhinneka.

Revolusi mental menjadi slogan kosong karena miskin konsep dan nir penghayatan. Jangankan melaksanakan, memahami saja tidak mampu karena memang konsep itu buatan orang lain.

Saatnya say goodbye kepada revolusi mental yang tinggal jadi monumen kosong. Selamat datang revolusi moral.

Moral bersumber dari agama dari nilai-nilai Allah langsung untuk bisa membedakan yang haq dan yang batil, baik dan buruk, sesuai nilai kemanusiaan.

Moralitas memberi penunjuk semacam kompas moral. Kalau tidak ada kompas moral maka yang terjadi adalah standar moral yang rendah, kebohongan adalah hal yang biasa, bahkan pengkhianatan adalah hal yang biasa dilakukan. Inilah yang terjadi di era Jokowi sekarang.

Indikator gagalnya revolusi mental adalah cara berpikir yang dangkal. Bangunlah infrastruktur dengan utang dan perintahkan BUMN untuk menggarap proyek, setelah proyek selesai juallah kepada swasta. Inilah contoh kedangkalan berpikir.

Janji memberantas mafia ternyata kosong. Mafia impor bergentayangan. Mafia monopoli makin gemuk dan subur. Mafia hukum dan peradilan makin merajalela.