Revolusi Moral Amien Rais

Pesan saya mulai hari ini stop bicara revolusi mental dan ayo bicara revolusi moral. Amien Rais telah menghancurkan benteng kebohongan rezim Jokowi. Mari kita mulai berdiskursus soal revolusi moral yang bersumber dari sang kausa prima yang tidak pernah mengajarkan kebohongan.

Khusnul Mar’iyah :

Apakah ini bagian dari siklus 20 tahun? Leadership with vision. Tidak perlu dibahas lagi buku ini tinggal kita turunkan ke praktik.

Terjadi distorsi nilai kebangsaan. Tiba-tiba mereka mengklaim saya Pancasila, kalau yang mengkritik presiden bukan Pancasila. Saya bhineka, yang bicara kritis soal kemajemukan dianggap bukan Pancasila.

Kalau bicara soal Islam dianggap bukan Pancasila, padahal nasionalisme Indonesia adalah nasionalisme religius. Lihatlah di pembukaan UUD 45 yang disebut adalah ketuhanan yang maha esa bukan Pancasila.

Kedaulatan wilayah dan negara sudah terbentuk dan sekarang tinggal merebut kedaulatan ekonomi. Tapi kita sudah terjajah. Kita adalah bangsa mayoritas Islam dan harusnya Islam memainkan peran dominan. Tapi Islam justru dimarjinalkan. Hanya di era revolusi mental sekarang inilah terjadi Islamopobia yang luar biasa. Ketika gerakan 212 muncul terjadilah ketakutan yang luar biasa dan gerakan itu dianggap sebagai ancaman terhadap kebangsaan.

Keadaban publik menjadi problem besar ketika kebohongan muncul dari sumber teratas. Sekarang terjadi buta huruf moral, morality illiteracy, dari kalangan presiden sampai ke pejabatnya.

Global politik terjadi impor tenaga kerja asing. Tiap hari puluhan TKA masuk imigrasi lewat jalur warga Indonesia. Trump yang kita sebal saja sangat melindungi tenaga kerjanya. Jumlah anak muda pengangguran Indonesia menjadi yang terbesar di ASEAN.

KPU sebagai penyelenggara pemilu harus mandiri. Gerakan jujur anggota KPU saya mulai dengan gerakan baca Alfatihah, bukan Alpatekah ala Jaenudin Ngaciro. Inilah prinsip moralitas. Prinsip pemilu adalah bebas dan jujur. Kalau demokrasi jujur bangsa kita akan dapat berkah dari langit.

Ini adalah fabricated election dan juga machiavellian democracy dan kebohongan. Kecurangan pemilu banyak sekali. Ingat hisab malaikat sangat akurat dan sudah punya aplikasi khusus pemilu. Problem ini harus diatasi lewat revolusi moral bukan revolusi mental.

Fungsi media adalah pembangun opini dan chronicle of events. Kalau Anies melanggar cepat sekali opini terbangun, tapi kalau kepala daerah lain dibiarkan saja. Inilah problem moral bagi Bawaslu dan media.

Soal chronicle of events, bagaimana jutaan orang berkumpul tidak menjadi even yang perlu dikronikel. Ini problem moral.