US-backed Syrian fighters and Iraqi forces pressed twin assaults against the Islamic State group, in two of the most important ground offensives yet against the jihadists. The Syrian Democratic Forces (SDF), formed in October 2015, announced on May 24 its push for IS territory north of Raqa city, which is around 90 kilometres (55 miles) south of the Syrian-Turkish border and home to an estimated 300,000 people. The SDF is dominated by the Kurdish People’s Protection Units (YPG) — largely considered the most effective independent anti-IS force on the ground in Syria — but it also includes Arab Muslim and Christian fighters.
/ AFP / DELIL SOULEIMAN (Photo credit should read DELIL SOULEIMAN/AFP/Getty Images)
Eramuslim – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry mengungkapkan rencana negaranya untuk mengirimkan 200 pasukan khusus tambahan ke Suriah dalam rangka membantu pejuang moderat pro Barat membebaskan kota Raqqa.
Pernyataan ini dikatakan Menlu John Kerry dalam pidatonya di forum Dialog Manama mengenai keamanan regional di Bahrain pada hari Sabtu (10/12).
“Pasukan tambahan AS terdiri dari pasukan khusus instruktur, penasihat dan tim penjinak bahan peledak. Mereka akan bergabung dengan 300 pasukan AS lainnya yang telah berada di Suriah,” ujar John Kerry melanjutkan.
Sementara itu mengenai kehadiran Rusia di Suriah, Menlu John Kerry menyebut intervensi Moskow bersama dengan Suriah Bashar al-Assad terhadap kelompok pejuang moderat pro Barat dan mujahidin Suriah hanya memperdalam perang saudara dan memperpanjang penderitaan rakyat Suriah.
Sejak menggelar intervensi di Suriah pada 30 September 2015, Rusia telah banyak membantu rezim Assad untuk mengembalikan sejumlah wilayah penting di Suriah setelah pada 9 bulan pertama di thuna 2015 terus mengalami kekalahan. (Skynewsarabia/Ram)
