Raja Salman Akan Ubah Kota Madinah Jadi Megapolitan “Dar Hijrah”

Stasiun ini merupakan satu dari lima stasiun sepanjang jalur yang akan mencakup 450 kilometer, dari Makkah ke Madinah. Kereta api tersebut diperkirakan akan mengangkut sekitar 3 juta penumpang per tahun antara Makkah, Madinah, Jeddah dan King Abdullah Economic City.

Stasiun tersebut akan menjadi gerbang baru yang melayani jamaah, setelah pembukaan resmi Bandara Pangeran Mohammed bin Abdul Aziz yang baru. Jumlah perjalanan akan mencapai sekitar tujuh kereta setiap jam, antara musim haji, antara Makkah dan Jeddah. Di samping, dua perjalanan setiap jam antara Makkah dan Madinah. Sehingga, jumlah total perjalanan sehari menjadi 36, yang akan membawa sekitar 15 ribu penumpang. Jumlah perjalanan dapat meningkat di kemudian hari.

Stasiun Kereta Haramain di Madinah dibangun dengan layanan dan fasilitas untuk penumpang, yang telah disiapkan sesuai dengan standar internasional untuk kereta berkecepatan tinggi. Yang mana, bangunan utama akan mencakup terminal untuk kedatangan dan keberangkatan, ruang VIP, sebuah masjid yang dapat menampung hingga 1.000 jamaah, pusat pertahanan sipil, helipad, platform kereta api, ruang tunggu dan dua tempat parkir.

Sementara itu, ada Wahat Alquran (The Oasis of the Qur’an) yang merupakan proyek besar lainnya di Madinah. Proyek sejarah, pendidikan dan budaya, ini akan dibangun di atas lahan seluas 200 ribu meter persegi. Wahat Alquran akan menjadi seperti museum dan pusat kebudayaan untuk pengajaran Alquran yang menggunakan teknologi mutakhir.

Proyek ini mencakup ruang pameran, bagian pengajaran khusus untuk pria dan wanita, perpustakaan Alquran, pusat konferensi, pusat penelitian untuk studi Alquran, departemen penelitian, serta bagian administrasi. Di samping itu, proyek ini juga dilengkapi dengan lapangan umum dan kebun, pusat layanan pendukung, dan tempat parkir mobil.