Mengenalkan Rasulullah Muhammad Saw pada Masyarakat Swedia

Untuk pertama kalinya, Muslim Swedia menggelar acara spesial untuk lebih mengenalkan sosok Rasulullah Muhammad Saw pada warga non-Muslim di negeri itu. Meski cuma berlangsung sehari pada akhir pekan kemarin, Sabtu (18/7) acara itu diharapkan bisa mengikis propaganda negatif media massa terhadap Islam dan Muslim.

Acara bertema "Muhammad, Messenger of God" diselenggarakan oleh International Association of Science and Culture di Stora Torget, sebuah alun-alun di jantung kota Uppsala, kota terbesar keempat di Swedia dan acara semacam ini baru pertama kalinya digelar di negara itu.

"Kami menampilkan seorang tokoh yang paling terkenal di dunia (Rasulullah Muhammad Saw). Mengapa? Karena kami ingin menyebarkan ajarannya pada masyarakat dan memberikan kesempatan bagi mereka untuk lebih mengenal tokoh ini," kata Ibrahim Blicksjo, juru bicara panitia penyelenggara.

"Kami hadirkan sejumlah pembicara yang akan bercerita tentang Rasulullah dan pesan-pesan yang dibawanya. Kami ingin masyarakat tahu kualitas Rasulullah dan bagaimana ia memperlakukan orang-orang di sekitarnya. Dan yang paling penting, kami ingin menyampaikan pesan-pesan yang dibawanya,"

"Kami ingin menunjukkan mengapa umat Islam sangat mencintai Rasulullah Muhammad Saw, bahwa betapa istimewanya sosok Rasulullah Saw," sambung Ibrahim yang juga seroang mualaf.

Menurut Ibrahim, masyarakat Swedia buta tentang sosok Rasulullah dan ajaran yang dibawanya. Sementara media massa memberitakan hal-hal negatif dan melakukan penghinaan terhadap Rasulullah dan Islam. "Masyarakat Swedia tahu tentang Islam terutama dari berita-berita di media," ujar Ibrahim.

Tahun 2007, surat kabar Nerikes Allehanda memuat sebuah karton yang dibuat kartunis Swedia, Lars Vilks. Vilks membuat kartun bergambar seekor anjing yang disebutnya sebagai Nabi Muhammad, sebagai ilustrasi kolom editorial koran tersebut yang membahas masalah sensor dan kebebasan berekspresi.

Nerikes mendapat pembelaan dari Kanselir Goeran Lambertz, yang mengatakan gambar itu tidak mengandung unsur menghasut untuk menimbulkan kebencian.

Ibrahim berharap, dengan digelarnya hari "Muhammad, Messenger of God", non-Muslim Swedia memahami mengapa karikatur di Nerikes dianggap sebagai penghinaan oleh Muslim Swedia yang jumlahnya sekitar 400.000 orang, meski warga Muslim menjaga agar karikatur itu tidak tersebar luas dan menimbulkan kemarahan Muslim dunia seperti yang terjadi dalam kasus kartun Rasulullah di Denmark.

Dalam acara hari "Muhammad, Messenger of God", penyelenggara membagikan secara gratis tentang sejarah kehidupan Rasulullah Saw dan bagaiamana Rasulullah mengubah sejarah manusia. "Kami sudah menyediakan 10.000 brosur dan buku-buku yang dicetak dalam kebih dari 20 bahasa untuk dibagi-gaikan. Mereka yang hadir dalam acara ini juga berkesempatan untuk bertanya dan mendapatkan jawaban langsung," kata Ibrahim tentang acara hari "Muhammad, Utusan Allah". (ln/iol)