Nasihat Wanita Pengembala Kambing Kepada Seorang Ulama

Abdul Wahid menjawab bagaimana engkau mengetahui bahwa aku adalah Abdul Wahid? “Wanita itu menjawab,” bukankah engkau tahu bahwa ruh telah dikumpulkan dalam kelompok yang besar (pada awal penciptaan manusia). Mereka telah berkenalan, ketika itu, mereka akan saling berhubungan (di dunia sesuai dengan hadits). Kemudian Abdul Wahid meminta wanita itu agar memberinya beberapa nasihat. Wanita itu berkata.

“Sungguh aneh engkau senantiasa menasehati orang lain namun engkau masih menginginkan nasihat dariku.” Kemudian ia berkata, “Aku telah mendengar dari orang-orang tua bahwa mereka berkata, orang yang telah dianugrahi kekayaan di dunia namun masih memperbanyaknya, maka Allah Subhanahu Wa Ta’ala, akan menghilangkan darinya rasa cinta untuk mendekati Allah SWT. orang seperti ini tidak akan mendekat kepada Allah maka ia akan diazab dan dijauhkan dari-Nya. kemudian ia membaca syair:

“Wahai engkau yang selalu menasehati orang lain, berdiri di mimbar dan berikutbah, memperingatkan mereka akan dosa. Padahal engkau sendiri mengerjakan dosa itu. Aku berharap engkau memperbaiki dirimu dahulu dan bertobat sebelum engkau berdiri dan berkotbah di mimbar. Sehingga kutbahmu akan merasuk ke dalam hati.

Jika engkau menasehati mereka tanpa meninggalkan dosa engkau akan ragu-ragu ketika menasihati mereka dan niscaya mereka tidak mempedulikanmu.”

Abdul Wahid bin Zaid berkata, Mengapa domba-domba kamu bisa berdamai dengan serigala? “Wanita itu menjawab,” engkau tidak perlu memikirkannya, aku telah berdamai dengan Rabbku sehingga ia mendamaikan domba-dombaku dengan serigala itu. (rol)