Rumah sebagai Penangkal Pandemi Corona dan Hakikat dalam Alquran

Kedua, maskan, seperti yang terdapat dalam Surah an-Naml : 18: “Hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut: Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari.”.

Dalam Surah at-Taubah ayat 72, Allah SWT juga menyebutkan : “Allah menjanjikan kepada orang-orang yang mu’min lelaki dan perempuan, (akan mendapat) surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai, kekal mereka di dalamnya, dan (mendapat) tempat-tempat yang bagus di syurga `Adn. Dan keridhaan Allah adalah lebih besar; itu adalah keberuntungan yang besar.”

Kata maskan berasal dari kata sakana yang berarti tenang, tenteram, dan bahagia. Oleh karena itu, rumah dalam pandangan Alquran bukan hanya berfungsi sebagai tempat bermalam, beristirahat atau berlindung. Tetapi lebih jauh, yakni sebagai tempat mencari ketenangan dan kebahagian batin.

Di dalam rumah (maskan) inilah manusia membangun keluarga sakinah, yaitu tatanan keluarga yang membawa kebahagian dan ketenangan hati. Sehingga para penghuninya merasa tenteram, tenang, betah, at home untuk tinggal di rumah.

Jika rumah hanya dijadikan bait saja, maka tidak jarang rumah dirasakan seperti di neraka, karena tidak ada ketentraman di dalamnya. Inilah yang digambarkan dalam Surah al-Ankabut : 41 : “…Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah (rapuh) adalah rumah laba-laba kalau mereka mengetahui.”

Rumah atau sarang laba-laba tidak hanya rapuh secara struktur, karena tidak mampu melindungi penghuninya dari segala macam gangguan luar seperti panas, dingin dan sebagainya, namun juga rapuh dari sisi penghuninya.

Suatu hasil penelitian membuktikan bahwa laba-laba betina setelah melakukan perkawinan langsung membunuh laba-laba jantan. Begitu juga dengan anak laba-laba, jumlahnya sangat banyak namun diletakan dalam wadah yang kecil dan sempit, sehingga seluruh anaknya terlibat saling injak dan saling tindas, yang menyebabkan lebih separuh anaknya mati karena bertarung sesamanya. Begitulah perumpamaan rumah yang rapuh, jauh dari kebahagian dan ketenangan.