Seperti dilansir website Pondok Pesantren Lirboyo, si pemilik rumah segera mempersilakan para penjahat itu masuk. Tak cukup itu, ia juga melayani keperluan tamunya, dengan niatan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan mencari berkah orang-orang yang ia percayai sebagai pejuang di jalan Allah itu.
Pemilik rumah ini mempunyai seorang anak yang lumpuh, tak mampu untuk berdiri. Ia lalu bernisiatif mengambil air sisa yang telah digunakan pencuri yang mengaku pejuang tersebut.
Si pemilik rumah kemudian menemui istrinya dan berkata, “Usapkanlah anak kita menggunakan air ini pada anggota tubuhnya, barangkali ia bisa sembuh berkat air sisa para pejuang itu,” perintahnya kepada sang istri dengan keyakinan yang mantap akan kekuasaan Allah SWT. Si istri pun dengan patuh menjalankan perintah suaminya.
Setelah itu, pada pagi yang cerah, gerombolan begal itu keluar rumah untuk mencari mangsa di suatu tempat.
Ketika mereka kembali sore harinya, mereka dibuat heran saat berpapasan dengan bocah, yang tak lain anak sang pemilik rumah. Pada hari sebelumnya, mereka masih melihat bocah itu lumpuh dan hanya bisa tidur di atas ranjang.
Sekarang, bocah itu sudah berdiri dengan gagahnya. Untuk menghilangkan rasa penasaran, mereka bertanya pada pemilik rumah, “Bukankah ini anak yang kami lihat tempo hari masih tidur tak berdaya?”
“ya, benar sekali,” jawab si pemilik rumah dengan penuh semangat.
“Aku mengambil sisa air yang kalian gunakan kemarin malam dan kuusapkan pada tubuh anakku. Atas kuasa Allah, berkat kalian Allah menyembuhkannya,” ujar si pemilik rumah menjelaskan.
Akhirnya para begal itu pun langsung menangis terharu dengan apa yang dikatakan pemilik rumah, karena begitu kuatnya keyakinannya dan kepercayaannya kepada para begal dan kekuasaan Allah SWT.
