Ukuran Payudara & Terapi Hepatitis B

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dokter saya punya dua pertanyaan :

1. Apakah ukuran payudara kanan dengan kiri yang berbeda, dapat dikatakan normal, sedangkan tidak ada benjolan dan keluhan lainnya? kalau normal sejauh mana perbedaannya bisa dikatakan normal?

2. Apakah orang yang terkena hepatitis B dengan kadar di bawah 80 bisa sembuh? seberapa perlu orang yang di sekeliling si penderita harus di vaksin? dan terapi apa yang harus dijalani penderita tersebut?

Jazakallah. 

Hamba Allah di bumi Allah

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Hamba Alloh yang berbagia di bumi Alloh.

Payudara besar sebelah

Payudara kanan dan kiri seorang wanita kadang mempunyai ukuran yang berbeda, hal ini masih tergolong normal dan umum terjadi. Tapi sejauh mana perbedaan tersebut yang masih dikatakan normal, belum ada data yang dapat dijadikan rujukan.
Secara umum jika perbedaan ukuran tersebut tidak disertai dengan adanya benjolan atau hal aneh lainnya, insyaalloh kondisi demikian masih dianggap normal.

Hepatitis B
Virus hepatitis B menular melalui transfusi darah, penggunaan jarum suntik yang tidak steril, alat tato, hubungan seksual, juga dapat ditularkan dari ibu kepada bayi yang baru dilahirkannya. Apabila seseorang terinfeksi virus hepatitis B akut maka tubuh akan memberikan tanggapan kekebalan (immune response). Ada 3 kemungkinan tanggapan kekebalan yang diberikan oleh tubuh terhadap virus hepatitis B pasca periode akut. Kemungkinan pertama, jika daya tahan tubuh adekuat maka akan terjadi pembersihan virus, pasien sembuh. Kedua, jika daya tahan tubuh lemah maka pasien tersebut akan menjadi carrier inaktif. Ke tiga, jika daya tahan tubuh bersifat intermediate (antara dua hal di atas) maka penyakit terus berkembang menjadi hepatitis B kronis.

Hepatitis B merupakan penyakit yang meyerang tanpa menimbulkan keluhan, kecuali penyakit tersebut sudah berlangsung lama dan menyebabkan gangguan liver yang cukup berat. Pengobatan penyakit ini juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Untuk itu, pencegahan lebih diutamakan antara lain dengan menghindari hubungan seks bebas, pengguaan jarum suntik secara bersama – sama.

Bagi penderita hepatitis B, sebaiknya selalu memeriksakan diri ke dokter untuk memantau perkembangan penyakitnya, dan melakukan pengobatan rutin. Selain pengobatan hepatitis yang berkembang sekarang ini dengan adanya interferon, lamivudin, adefovir, biasanya penderita hepatitis juga membutuhkan hepatoprotektor (obat untuk melindungi hati).

Tumbuhan obat/herbal yang dapat digunakan untuk mencegah dan membantu pengobatan hepatitis diantaranya mempunyai efek sebagai hepatoprotektor yaitu melindungi hati dari pengaruh zat toksik yang dapat merusak sel hati, juga bersifat antiradang, kolagogum dan khloretik yaitu meningkatkan produksi empedu oleh hati.

Beberapa jenis tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk pengobatan hepatitis, antara lain yaitu temulawak (Curcuma xanthorrhiza ), kunyit (Curcuma longa), sambiloto (Andrographis paniculata), meniran (Phyllanthus urinaria), jamur kayu/lingzhi (Ganoderma lucidum), akar alang-alang (Imperata cyllindrica), rumput mutiara (Hedyotis corymbosa), pegagan (Centella asiatica), buah kacapiring (Gardenia augusta), buah mengkudu (Morinda citrifolia), dan jombang (Taraxacum officinale) serta habbatussauda.

Selain pengobatan dengan herbal, penyembuhan penyakit hepatitis bisa dibantu dengan bekam atau hijamah, tetapi sebaiknya penderita hepatitis B mempunyai alat sendiri dan rajin sholat malam serta berpuasa sunnah dan menghindari zat atau obat yang memperberat kerja hati. Allohu’alam bis showab. (/sf)

Wassalamu’aaikum Wr.Wb.