Mana Sih Lebih Baik, Poligami atau Monogami?

Sementara itu Wakil. Ketua Majelis Dakwah dan Pendidikan Islam (Madani), Ustadz Ainul Yaqin mengatakan pertama-tama harus dipahami lebih dulu apa yang dimaksud poligami. Sebab, beberapa ulama menganjurkan hanya memiliki satu istri saja, atau disebut dengan monogami.

“Ulama Syafi’iyyah dan Hanabilah berpendapat yang dianjurkan asalnya adalah menikahi satu saja, namun lebih dari satu hukumnya boleh,” ujarnya.

Dari Abul Hasan Al-Imrani rahimahullah, mengatakan:

قال الشافعي: وأحب له أن يقتصر على واحدة وإن أبيح له أكثر

Artinya: “Imam Asy Syafi’i berkata: aku lebih menyukai seseorang mencukupkan dengan satu istri saja, walaupun jika lebih dari satu juga boleh” (Al Bayan fi Madzhab Imam Asy Syafi’i, 11/189).

 

Al-Khatib Asy-Syarbini dalam Mughni Al-Muhtaj (4/207) menjelaskan:

وَيُسَنُّ أَنْ لَا يَزِيدَ عَلَى امْرَأَةٍ وَاحِدَةٍ مِنْ غَيْرِ حَاجَةٍ ظَاهِرَةٍ

Artinya: “Disunahkan untuk tidak menambah lebih dari satu orang istri tanpa adanya hajat yang zhahir,”

“Walaupun menikah lebih dari satu dalam Islam diperbolehkan, namun syaratnya berat keadilan itulah yang berat karena mencakup manajemen hati, sikap dan kasih sayang, pemenuhan kebutuhan lahir dan batin. Jika mampu dia menikah satu istri, ya sudah monogami adalah yang ideal untuk dia, tidak usah memaksakan diri, nambah istri ikutan poligami, malah berpotensi dzalim pada istri yang lain,” katanya.

“Maunya niat nikah lagi dapat surga dunia, malah dia ciptakan neraka dunia dalam rumah tangganya, tengkar, ribut melulu, tiap hari panas layaknya neraka, tidak ada kedamain dan ketenangan,” pungkasnya. (Okz)