Edward Snowden dan Seymour Hersh: “Usamah Bin Laden Masih Hidup!” (Bag.2/Tamat)

Selain itu, pendudukan AS di Afghanistan selama berpuluh tahun sebenarnya bukan untuk berperang dengan Taliban dan Al-Qaida, namun agar dapat menambang hasil alam terutama emas dan lithium yang sangat banyak dan berharga mahal.

Tak hanya itu, pendudukan tentara AS dan sekutunya  di Afghanistan juga untuk menguasai ladang opium terbesar dunia, bekerja sama dengan Inggris. Jadi, tentara AS dan sekutunya di Afghanistam bukan untuk memerangi apa yang mereka sebut sebagai “teroris” tapi untuk menguasai hasil alam Afghanistan!

U.S. Army Sgt. Robert Newman, Bravo Company, 1st Battalion, 4th Infantry Regiment, U.S. Army Europe, watches the sunrise after a dismounted patrol mission near Forward Operating Base Baylough, Zabul, Afghanistan, March 19, 2009. (U.S. Army photo by Staff Sgt. Adam Mancini/Released)

Al-Qaida juga tidak mungkin dapat melakukan suatu serangan yang sangat sistimatik untuk  dapat membuat suatu tragedi besar di benua seberang lautan sana, yaitu di New York, AS dalam tragedi 9/11.

Selanjutnya Obama membuat ISIS, yang nyata dan terbukti  telah dilatih oleh pasukan AS sendiri untuk menghancurkan Irak dan Syiria yang wilayahnya masuk dalam wilayah agenda besar, The Greater Israel. 

Namun, ternyata pada akhirnya seperti yang sudah-sudah, AS  juga berusaha memerangi ISIS. Anggota ISIS pun terkena jebakan dari tuannya sendiri. Celakanya mereka membawa nama Islam dan berhasil membuat agama yang berarti “DAMAI” itu terlihat menjadi brutal!

Bagaimana bisa, agama yang berarti Damai, dapat diubah oleh mereka, menjadi terlihat militan, anarkis, brutal dan menakutkan bagi dunia? Sangat jauh seperti apa yang dicita-citakan oleh Rasulullah SAW. Jauh panggang dari api.

Apakah Anda tidak sadar-sadar oleh agenda besar yang terselubung ini? Dan kini, Donald Trump. Mau buat apa lagi dia? Mungkinkah ia akan membuat Perang Dunia-3? Make America war again???

Apa Anda sadar? Al-Qaida sudah tak lagi terdengar!

Kini, apa Anda masih mendengar tentang Al-Qaida?? Tentu tidak!! Karena Al-Qaida adalah memang buatan AS, dan memang tidak ada. Ada pun mereka sangat-sangat kecil jumlahnya.

Semua hanya propaganda melalui media-media besar dunia, yang telah mereka kontrol. Yang ada hanyalah pejuang-pejuang Muslim yang lokal yang mau memberontak dari negaranya.

Sebuah kebohongan memang mirip seperti bangkai dalam karung. Walau bangkainya tak tampak, namun bau busuknya tercium.

Namun sebagian orang memang menyukai kebohongan. Ibarat sutradara pembuat film, untuk kemudian filmnya dipercaya banyak orang. Sutradara adalah pembohong yang dapat dipercaya.

Begitu pula AS, lihatlah catatan kebohongan Amerika Serikat dan Barat sepanjang sejarahnya, sang pembohong yang dapat dipercaya. Namun tak seperti film Hollywood, dalam hal ini tak semuanya, hanya dipercaya oleh sebagian orang saja.

Agenda besar mereka untuk membentuk Tatanan Dunia Baru atau The New World Order dalam satu komando mereka, dan agenda pembentukan negara Israel Raya atau The Greater Israel, HARUS tetap berjalan. Bagaimana pun caranya.

Mereka tak perlu repot berperang. Cukup warga negaranya sendirilah yang berperang. Mereka menyukai perang saudara. Itulah catatan keberhasilan negara-negara kapitalis dan imperialis barat. Menjajah, memecah, memerangi, menguasai dan memeras.

CELAKANYA, di Indonesia masih banyak yang menjadi antek dan kaki-tangan mereka untuk agenda besarnya, apapun caranya dan bagaimana pun caranya.

TUJUANNYA: yaitu membuat Indonesia terpecah dan terjadi perang saudara, agar Muslim seluruh dunia akhirnya dapat dikendalikan secara PENUH.

Karena Indonesia yang merupakan tempat umat Islam yang terbesar, selama puluhan tahun digoncang pemberontakan, tidak pernah pecah…

Mereka memang orang-orang yang terkenal licik, cerdik genius, namun menghalalkan sebagai cara. Apalagi pada masa kini media sosial ada digenggaman tangan nyaris setiap umat Muslim dunia. Salah satunya kegunaannya: sangat mudah menyebar kebohongan atau hoax ke setiap pengguna media sosial itu, dengan cara menunggangi agama.

Namun apakah mereka benar-benar berperang untuk agamanya? Tentu tidak, karena sejatinya, mereka berperang untuk membantu mereka membentuk Tatanan Dunia Baru atau The New World Order dalam satu komando mereka, dan membantu pula dalam agenda pembentukan negara Israel Raya atau The Greater Israel.

Lihatlah sejarah. Terutama di Timur Tengah yang dulunya Islam masih bersatu, kuat dan jaya, dan membentang dari Asia tengah, Asia barat, utara Afrika, hingga barat Eropa sepanjang 10.000 kilometer lebih.

Namun akhirnya, berhasil mereka adu-domba untuk pecah dan menjadi lemah, kemudian dijajah dengan peperangan, memecahnya dan memeras kekayaan alamnya, menjadi negara-negara kecil untuk kemudian mengontrol dan menguasainya. Apakah itu yang dicita-citakan oleh Rasulullah SAW? Tentu saja tidak!

Maka timbul pertanyaan klasik yang sangat mendasar: Apakah para agamais dan yang mengaku sebagai pejuang  Islam itu tahu bahwa perjuangan mereka justru untuk menghancurkan negerinya sendiri, dan diganti presidennya atau pemimpinnya yang Barat pilih, agar kemudian dapat tunduk patuh kepada pro-Illuminati? Tentu tidak!

Karena itulah yang diharapkan para Illuminati, agar Anda tidak tahu. Karena jika Anda tahu, maka negara Anda tidak dapat dikontrol oleh barat. Dengan begitu negara Anda akan di cap sebagai negara teroris! Dan siap untuk dihancurkan, dengan berbagai cara. Salah satu caranya dengan  membayar agen dari warga lokal sebagai antek-anteknya, seperti Osama bin Laden… (©IndoCropCircles.com)


“Hasutlah saudara-saudara mereka. Janjikanlah mereka kenikmatan duniawi. Lalu pecah-belah mereka. Buat mereka menjadi kecil-kecil. Kemudian adu-dombalah antar saudara mereka. Biarkan mereka saling berperang. Jajahlah setelah mereka hancur. Maka.., seekor keledai pun akan melihat mereka sebagai orang-orang yang sangat dungu dan pandir.” (~IndoCropCircles)

Sumber: Indocropcircles