Orang Pertama Pembangun Kanal Suez Itu Firaun, Bukan Ferdinand de Lesseps

Redupnya kekuasaan Romawi di sekitar Mesir membuat terusan itu kembali tertutup pasir hingga di masa awal cahaya Islam bersinar di jazirah Arabia terusan tersebut dibuka kembali untuk memudahkan pengiriman biji-bijian dari Mesir menuju Makkah.

Namun pada abad ke-8 M, Al-Mansur memerintahkan agar terusan itu ditutup kembali dengan alasan keamanan, mencegah ancaman dari timur. Terusan Suez atau Terusan Firaun itu pun dengan sengaja ditutup selama berabad-abad, hingga datangnya masa Ferdinand de Lesseps.

Terusan Suez dalam bahasa Arab disebut sebagai Qanā al-Suways, yang berada di barat Semenanjung Sinai. Terusan ini panjangnya sekira 163 kilometer, menghubungkan Port Said di Laut Tengah dengan Suez di Laut Merah.

Pada 17 November 1869, seorang insinyur Perancis yang sudah lama tinggal di Mesir bernama Ferdinand Vicomte de Lesseps membuka kembali terusan kuno tersebut setelah sebelumnya mempelajari sejarah transportasi dan rute perdagangan antara Mesir kuno dengan wilayah-wilayah selatan.

Sebelumnya, kapal-kapal dari Eropa yang ingin ke Asia dari Mesir harus mengelilingi Benua Afrika dahulu dan ini jelas memakan tenaga dan biaya yang tidak sedikit. Beberapa di antaranya melakukan hal yang sama dilakukan raja-raja Mesir sebelum terusan itu dibangun, yakni dengan mengosongkan kapal dan membawa barang-barangnya lewat gurun antara Laut Tengah dan Laut Merah.

Atas jasanya membuka kembali Terusan Suez, Ferdinand de Lesseps dipuja bagai pahlawan oleh Eropa. Pemerintahan Perancis menganugerahkan kehormtan tertinggi padanya dengan mengangkatnya sebagai anggota Académie Française.