Ambyar! Alat Rapid Test dari Cina, Kambing dan Pohon Pepaya pun Positif Corona

“Jangan patah hati karena cara politik mencampuri masalah teknis,” tulis Kabwe melalui akun Twitter-nya. “Saya percaya Anda (Moremi) melakukan pekerjaan Anda secara profesional dan Anda akan tetap menjadi salah satu ilmuwan terbaik di Tanzania.”

Kepala Komunikasi Kementerian Kesehatan Tanzania, Catherine Sungura, mengatakan, dalam sebuah pernyataan bahwa direktur laboratorium dan manajer penjaminan kualitas telah diskors ‘untuk membuka jalan bagi penyelidikan’.

Sungura mengatakan, Komite 10 Orang telah dibentuk untuk menyelidiki operasi laboratorium, termasuk proses pengumpulan dan pengujian sampel Covid-19. Saat itu, Magufuli juga memecat kepala Departemen Toko Medis Pemerintah, yang bertugas mendistribusikan pasokan medis dan peralatan ke rumah sakit pemerintah, tetapi Magufuli tidak memberikan alasan mengenai pemecatan pejabat itu.

Negara yang terletak di Afrika timur, itu pertama kali mengumumkan kasus Covid-19 pada 16 Maret lalu, telah mencatat 480 kasus virus dan 16 kematian. (Data terbaru di laman Worldometers, kasus positif di Tanzania mencapai 509 orang dan 21 kematian).

Dikutip dari The African Exponent, reaksi kepemimpinan Magufuli terhadap pandemi Covid-19 mendapat kritikan dari masyarakat dan parlemen. Di tengah kritik itu, Magufuli menyalahkan para pejabat terkait, dan mengarahkan kesalahan pada alat tes Covid-19 dari negara Barat, baik yang diimpor maupun yang datang sebagai bantuan karena salah atau tidak akurat. Dia mengatakan, “tidak semua bantuan itu baik.”

Magufuli percaya bahwa alat tes menunjukkan hasil yang salah setelah dia diam-diam mengirim sampel kambing dan pepaya yang ditandai sebagai sampel manusia ke laboratorium. Setelah sampel hewan dan buah memberikan hasil positif, Magufuli meyakini bahwa alat uji tersebut salah. Dia menuduh alat tes virus corona yang salah adalah alasan banyaknya kasus Covid-19 yang dilaporkan.

Beberapa negara Afrika termasuk Tanzania mengeluh tentang alat tes serupa yang mereka dapatkan sebagai bantuan dari Cina. Namun, di Tanzania, presiden berbagi kesalahan antara pejabat yang memalsukan jumlah uang dan alat tes yang salah.(rol)