Wakaf Sarana Air Bersih Lebak Haur : Air Mengalir, Konflik Berakhir

haurDengan menahan haru,  Ustadz Ma’ruf (40) memberikan sambutan pada acara peresmian wakaf sarana air bersih di Kampung Lebak Haur Desa Gobang Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor.

“Sudah bertahun-tahun, warga kami, berselisih memperebutkan air. Namun Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah, kami seperti mendapat pencerahan dari bapak dan ibu yang hadir di sini,” ungkap Ma’ruf, Ahad (22/9) di aula Masjid Al Ittihad Ibnu Mujahid, Lebak Haur.

Ia bercerita bahwa sebelum dibuatkan sarana distribusi air, sebidang tanah lokasi mata air tersebut akan dijual kepada perusahaan air minum kemasan. Lantaran, warga sering berselisih karena pembagian air tidak merata.

Namun untung saja BWA hadir memberikan solusi pendistribusian dengan sistem pipa terbuka —agar air dapat tersalur merata kepada warga yang dibukit dan lembah—  dan memfasilitasi pembangunan wakaf sarana air bersih tersebut. “Sehingga warga pun senang, karena warga sekarang tinggal membuka kran di rumahnya masing-masing, air langsung mengalir,” ungkapnya.

Pada acara tersebut hadir Kepala Desa Gobang Mad Harun. Kepada warga ia berpesan: “Tong nepikeun  kadenge aya parebut cai deui nya, mun kadenge deui polisi nu ngabereskeun! (Jangan sampai terdengar lagi ada yang bertengkar karena berebut air ya, kalau ada lagi polisi yang turun tangan!),” ungkapnya.

Acara diresmikan dengan iqrar wakaf antara Direktur Keuangan dan Operasional BWA Ichsan Salam (mewakili wakif) dengan  nazir wakaf  Ustadz Ma’ruf dan Tokoh Masyarakat Edi Kurniawan . Dalam kesempatan itu, hadir pula Sekdes Desa Lebak H Wawan dan beberapa wakif yang datang dari Jakarta.

Musyrifah, yang aktif berwakaf sejak pembangunan sarana air bersih di Gunungkidul dalam kesempatan itu angkat bicara: “Saya salut kepada BWA yang selalu gigih mencari daerah-daerah yang membutuhkan terutama daerah-daerah yang rawan aqidah,  rawan pendidikan, seperti di Lebak Haur ini.”

Di perayaan yang sederhana namun khidmat ini, hadir pula Didi dari Allianz Tower. “Saya baru pertama kali ikut langsung ke project BWA yakni di Lebak Haur ini, luar biasa, pengerjaannya cukup profesional, dan memang sangat menyentuh kebutuhan asasi masyarakat,” pungkasnya.

Sarana air bersih yang diresmikan tersebut berupa bak penangkap mata air, bak utama desa (kapasitas 25 ribu liter), lima bak pembagi RT (@ 1000 liter), lima belas bak pembagi rumah (@ 500 liter) serta pipanisasi dari mata air ke 75 rumah baik di bukit maupun di lembah Lebak Haur. []

Temukan Project-Project Inspiratif dan Solutif, Menyentuh Kebutuhan Asasi Masyarakat di www.WakafQuran.org!