Agenda Jokowi Tahun 2020, Indonesia dan Cina Saling Tukaran 10 Juta Warganya

Jokowi china_FNEramuslim.com – Di tahun 2020 nanti, China dan Indonesia akan melakukan pertukaran sebanyak 10 juta warga di berbagai bidang. Hal itu dilakukan demi untuk mempererat hubungan bilateral.

Wakil Perdana Menteri China Liu Yandong mengatakan hal tersebut termasuk dalam mekanisme kerja sama yang hendak dibentuk oleh kedua pemimpin negara‎.

Pertukaran masyarakat tersebut, kata Liu, akan tersebar di sejumlah sektor yakni pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, budaya, media, pemuda, pariwisata, think tank, dan agama. Menurutnya, hal itu adalah upaya untuk mendorong warga kedua negara untuk saling mengenal.

Kerja sama bilateral China-Indonesia ini dipandang Liu penting mengingat jumlah penduduk kedua negara yang begitu besar. Jika digabungkan, total penduduk China-Indonesia mencapai 1,6 miliar jiwa yang mewakili seperempat total penduduk dunia.

“Kerja sama ini tidak hanya membawa kesejahteraan pada kedua negara, tetapi juga berkontribusi penting bagi Asia, bahkan dunia,” ungkapnya di Jakarta.

Direktur Institut Ekonomi Politik Soekarno Hatta (IEPSH), Hatta Taliwang menilai jika pertukaran  warga itu secara ekslusif antara warga asal China dengan warga China perantauan yang sudah menjadi warga Negara Indonesia akan berpeluang munculnya isu-isu politik yang luar biasa dahsyat. Begitu pun jika pertukaran itu dilakukan secara random, apakah pribumi, keturunan Arab atau China, maka persentase harus jelas. Apalagi kultur China dikenal sangat kuat.

“Budaya China sudah ribuan tahun dibanding Melayu, jadi  ke dalam kultur akan berpengaruh yang berujung pada siapa yang dominan, dan dominasi China lebih kuat. Bisa terjadi ketidakseimbangan dalam pertukaran ini. Sehingga perlu dipertanyakan apa motifnya. Saat ini saja kita menghadapi China perantauan di dalam negeri luar biasa berat,”  terang Hatta.

Hatta pun mengingatkan agar pemerintah  harus cermat dalam memutuskan, dan mempertimbangkan baik-baik. “Di tengah kekacauan negara ini banyak yang memancing di air keruh. Kita harus fokus mengurus diri kita, dan tidak melakukan keterbukaan dengan resiko besar,” tambahnya.(rz/FN)