Tambang Emas: Kepentingan Nekolim Dalam Aksi Teroris Sekutu Zionis Terhadap Muslim Tolikara

papua_opmEramuslim.com – Aksi terorisme Gereja Injili Di Indonesia (GIDI) bukanlah insiden seperti yang banyak ditulis media mainstream. Bukan pula kerusuhan, tapi aksi penyerangan yang sudah didesain dengan matang, terukur, dan terencana. Master di belakang aksi teroris ini adalah Zionis-Yahudi dan nekolim. Mereka berkepentingan menguasai Tolikara lewat sebuah perusahaan tambang emas yang sangat dikenal yang sampai sekarang masih saja mengangkangi kekayaan emas, tembaga, dan uranium di Papua.

Bukan hal baru, setiap aksi teror dan rusuh di Papua, selalu saja terkait dengan kepentingan bisnis Nekolim di Bumi Cendrawasih tersebut.

Direktur Yayasan Pusaka, Franky, dalam konferensi pers “Penyelesaian Menyeluruh & Bermartabat Insiden Tolikara, Papua” di kawasan Cikini, Jakarta, Rabu (12/8), menyatakan jika aksi teror di Tolikara terkait erat dengan penguasaan sumber daya alam yang ada di Tolikara oleh perusahaan Nekolim tersebut.

Karena itu, dia menjelaskan, begitu terjadi penyerangan terhadap umat Muslim yang sedang shalat Idul Fitri pada Jumat 17 Juli 2015 lalu di Distrik Karubaga, Tolikara, dia langsung mencari peta sumber daya alam yang ada di daerah tersebut. Dalam peta itu ia temukan separuh dari Tolikara sudah diberikan izin tambang kepada salah satu perusahan tambang terbesar di Papua.

“Ada izin yang dikeluarkan oleh negara kepada salah satu perusahan tambang dan menguasai sebagian besar daerah Kabupaten Tolikara untuk kepentingan pertambangan emas,” jelasnya.

Ia menduga ada persengkongkolan antara korporasi dengan aparat keamanan, maupun aparat keamanan dengan pemerintah dalam insiden tersebut.

Pertama, dibuat suatu keributan yang kemudian diikuti mobilisasi aparat keamanan. Dengan demikian masyarakat semakin takut untuk menentang korporat yang punya kepentingan. Dalam konteks itu, aparat pun digunakan untuk menormalkan perampasan hak yang ada disana.

“Dan pola ini sering terjadi di Papua, baik itu di perkebunan kelapa sawit, pertambangan dan lain sebagainya. Nah itu yang saya pikiran, bukan gosip,” tegasnya. Lantas dimanakah posisi rezim penguasa sekarang? Ya, sekadar sebagai pelayan-pelayan Nekolim, yang bisa hidup mewah, kaya raya, dan sejahtera, dengan memakan remah-remah sisa roti yang diberikan tuan-tuan Nekolim tersebut.(rz)

 

(rz)