Pejabat Fatah: Penghancuran Masjid Al-Aqsha Masih Berlanjut Hingga Kini

Al Aqsha di bakarEramuslim – Pejabat Fatah untuk urusan Al Quds, Hatem Abdul Qader, mengingatkan umat Islam bahwa pernyataan penjajah Yahudi untuk menghancurkan Masjid al-Aqsha 3 tahun setelah peristiwa pembakaran di tahun 1969 adalah rencana dan target yang hingga saat ini dijalankan pemerintah Zionis Israel.

Peringatan keras ini disampaikan Hatem Abdul Qader dalam wawancaranya di stasiun televisi “al-Ghad” pada hari Minggu (21/08) kemarin, memperingati 47 tahun pembakaran Masjid al-Aqsha yang dilakukan oleh turis Yahudi asal Australia, Denis Michael Rohan.

“Pernyataan dan pengumuman bangsa Yahudi di media-media televisi Zionis Israel kala itu membuktikan bahwa penghancuran Masjid Al Aqsha setelah tiga tahun pembakaran adalah agenda seluruh komponen negara Zionis Israel, baik kalangan sipil, pemerintah, maupun militer,” ujar Hatem Abdul Qader menekankan.

Hatem Abdul Qader melanjutkan, “Konflik Palestina-Zionis Israel bukan sekedar konflik wilayah semata, melainkan konflik agama yang ingin melenyapkan sejarah agama Kristen dan Islam di kota A Quds, serta menulis ulang sejarah keagamaan tersebut.”

Hatem Abdul Qader menduga bahwa target selanjutnya bagi penjajah Zionis Israel di kota Al Quds adalah menjadikan kota tersebut sebagai ibukota religious bagi seluruh umat Yahudi di seluruh dunia dengan pembangunan Kuil Sulaiman.

21 Agustus 1969, seorang warga Yahudi asal Australia, Denis Michael Rohan, dengan sengaja membakar Masjid al Aqsha dengan menyulut api dari 3 alokasi berbeda di sudut Masjid. Sebanyak lebih dari sepertiga luas Masjid Al Aqsha hangus dilalap api, termasuk mimbar khalifah Umar bin Khattab. (Shorouk/Ram)