Eramuslim – Presiden sah Yaman, Abed Rabbo Mansour Hadi, kembali mengeluarkan pernyataan resmi yang menyebut ibukota Sana’a dan daerah sekitarnya sebagai daerah jajahan pemberontak Syiah Houthi.
Pernyataan ini ini dilontarkan Presiden Abed Rabbo pada hari Minggu (01/03) kemarin, dalam sebuah pertemuan dengan para ketua suku daerah Sheba yang meliputi provinsi Marib, Jawf, Bayda, dan ibukota Sanaa.
Dalam pertemuan Presiden Abed Rabbo mengatakan, “Syiah Houthi adalah kelompok bersenjata turunan Iran, dan kita akan segera membasminya,” seperti dilansir surat kabar Masyhad Al Youm.
“Saya tidak akan menuruti rencana Syiah Houthi dan milisi mantan Presiden Saleh yang berkerjasama dengan Iran yang berusaha menggagalkan inisiatif negara Teluk yang disetujui oleh PBB, dan ingin wilayah selatan memisahkan diri dari negara kesatuan Yaman,” tegas Presiden Abed Rabbo.
Sebelumnya pada hari Sabtu (28/02) pemberontak Houthi telah menandatangani nota kesepahaman untuk mengadakan penerbangan udara langsung antara Teheran dan Sana’a sebanyak 14 kali dalam sepekan.
Setelah berhasil kabur dari tahanan milisi Syiah Houthi pada Sabtu (21/02) pekan lalu, tiga hari setelahnya Presiden Abed Rabbo segera mengeluarkan keputusan presiden yang memasukan kelompok Syiah Houthi sebagai organisasi teroris di Yaman. (Rassd/Ram)
