20 Oktober in History

Sepanjang tahun 1980-an, ketegangan antara Ghaddafi dan dunia barat terus meningkat. Ia dikaitkan dengan ledakan di sebuah diskotik di Jerman Barat yang terjadi pada April 1986. Diskotik ini sering didatangi oleh personel militer AS. Pada 22 Desember 1988, pesawat Pan Am dengan nomor penerbangan 103 yang melakukan penerbangan dari London ke New York meledak di Lockerbie, menewaskan 259 orang dalam pesawat dan 11 orang di daratan.

Penyelidikan menyebutkan dua warga Libya diduga berada dibalik ledakan. Namun Ghaddafi menolak menyerahkan dua orang itu. Ia juga menolak menyerahkan sebuah kelompok di Libya yang diduga terlibat dalam pengeboman pesawat jet Prancis yang meledak di Nigeria dan menewaskan170 orang.

Akibat aksi Ghaddafi, PBB menjatuhkan sanksi ekonomi pada Libya pada tahun 1992. Pemerintahan Gadhafi telah menyerahkan tersangka Lockerbie pada tahun 1999; seseorang akhirnya dibebaskan dan yang lainnya dihukum. Sanksi ekonomi PBB kemudian dihapus pada tahun 2003, setelah negara tersebut secara resmi menerima tanggung jawab atas pemboman tersebut (namun tidak mengaku bersalah) dan setuju untuk membayar penyelesaian senilai 2,7 juta dolar kepada keluarga korban. Pada tahun 2003, Gadhafi juga setuju untuk membongkar senjata pemusnah massal. Hubungan diplomatik dengan Barat dipulihkan pada tahun berikutnya.

Setelah lebih dari 40 tahun berkuasa, Gadhafi melihat rezimnya mulai terurai pada bulan Februari 2011. Awal tahun 2011, demonstrasi anti-pemerintah pecah di Libya menyusul pemberontakan di Mesir dan Tunisia. Gadhafi bersumpah untuk menghancurkan pemberontakan tersebut dan memerintahkan tindakan keras terhadap para demonstran. Namun, pada Agustus, pasukan pemberontak, dengan bantuan NATO dan Amerika berhasil menguasai Tripoli dan membentuk pemerintahan transisi. Gadhafi bersembunyi, namun pada tanggal 20 Oktober 2011, dia ditangkap dan ditembak oleh pasukan pemberontak.

Dan akhirnya Libya kini menjadi negeri yang bergejolak hingga berita ini diturunkan. (Vv/Ram)