26 Santri Pesantren Alquran Tewas Terbakar Saat Menuntut Ilmu, Ini Ganjarannya

Eramuslim – Pondok pesantren Alquran di dekat Ibu Kota Monrovia, Liberia terbakar pada Rabu 18 September 2019, dini hari waktu setempat. Akibat kejadian tersebut sebanyak 26 santri tewas terbakar. Sedangkan terdapat 2 guru yang juga tewas terbakar.

Diduga para santri tewas terbakar karena sedang beristirahat sehingga tidak sempat menyelamatkan diri. Para santri di pondok tersebut belajar soal Alquran. Lalu apakah para santri dan guru di pesantren tersebut meninggal dalam keadaan syahid?

Salah satu dai kondang Indonesia, Ustadz Abdurrohman Djaelani (Udjae) mengatakan, para korban kebakaran tersebut mati syahid karena sedang mencari ilmu.

“Bahwa sudah tidak lagi disangsikan bahwa anak-anak dan orang-orang yang mencari ilmu, khususnya ditambah lagi ini merupakan anak-anak atau pesantren tahfidz Alquran yang mencetak para hufadz yakni orang-orang yang menghafal Alquran,” ujarnya saat dihubungi, Jumat (20/9/2019).

Rasulullah SAW bersabda, “Siapa yang keluar untuk menuntut ilmu maka ia berjuang fisabilillah hingga ia kembali“. (HR. Muslim).

Artinya, kata Udjae, ketika dia melaksanakan atau melakukan pencarian ilmu agama atau ilmu apapun, dan diniatkan untuk Allah SWT mencari ridhanya maka orang tersebut ketika meninggal dunia dalam proses mencari ilmu (syahid).

Ada beberapa orang yang mati syahid ketika sedang melakukan hal-hal tertentu. Seperti perempuan melahirkan, kepala rumah tangga yang mencari nafkah, mencari ilmu, tenggelam, serta orang yang terbakar pun termasuk syahid.